Category Archives: Siaran Pers

Sinergi Kemendikdasmen dan Pemda Guna Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan

Siaran Pers
No. 547/sipers/A6/XI/2024

Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, yaitu memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan perluasan akses pendidikan nasional, melalui kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan rekrutmen Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk itu, Kemendikdasmen menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, (11/11).

“Satu hal yang ingin kami tekankan pada kesempatan ini, sesuai dengan visi Kemendikdasmen yang mengacu kepada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Program Asta Cita, kami berusaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu untuk semua,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya.

Pak Menteri Abdul Mu’ti menuturkan bahwa acara ini, dimaksudkan sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kinerja atas kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kebijakan PPDB merupakan pintu masuk peserta didik sebelum mengenyam pendidikan pada satuan pendidikan. Saat ini, PPDB masih memerlukan penyempurnaan untuk memastikan akses yang setara dan berkeadilan, menjaga kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas satuan pendidikan negeri dan swasta, serta memiliki tata kelola yang berintegritas.

“Zonasi menjadi kebijakan strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan bermutu, yang tidak jauh dari tempat tinggal. Selain itu, dengan zonasi, satu kelas terdiri atas murid-murid dari berbagai kelas sosial juga dimaksudkan agar terjadi proses integrasi sosial di antara para murid di lingkungan atau wilayah tertentu,” jelas Abdul Mu’ti.

Ia juga menyampaikan bahwa terdapat dua aspek penting mewujudkannya, yaitu berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menjadi landasan konstisional dalam melaksanakan tugas dan amanahnya sebagai Menteri Kemendikdasmen dan aspek-aspek strategis yang berkaitan dengan kebijakan yang dilaksanakan di masyarakat.

“Persoalan yang berkaitan dengan PPDB, Zonasi, dan PPPK merupakan wilayah strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan yang bemutu,” kata Abdul Mu’ti.

Sementara itu, rekrutmen guru PPPK dibutuhkan untuk memastikan layanan pendidikan terus berjalan dan memenuhi standar mutu di seluruh Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan guru. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus merekrut guru ASN untuk memenuhi kebutuhan/ kekurangan guru. Di saat yang sama, Kemendikdasmen mendorong pemerintah daerah melakukan pemerataan (redistribusi) guru yang berlebih di satu wilayah ke wilayah lain.

“PPPK juga bagian dari upaya kami bagaimana agar para guru dapat bekerja dengan sebaik-baiknya dalam memberikan layanan pendidikan yang tebaik untuk murid-muridnya,” tambah Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan-masukan yang bermakna dari pengalaman para Kepala Dinas Pendidikan yang berkecimpung langsung dalam melaksanakan dua kebijakan tersebut.

“Ini juga upaya kami, Kemendikdasmen dalam satu bulan dalam mendengar dan menerima masukan dari berbagai pihak sehingga kami mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi yang memungkinkan kita mengambil kebijakan dengan saksama dan bermanfaat untuk semua,” jelas Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Ketua Komisi X DPR RI, beserta anggota Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pejabat Eselon I Kemendikdasmen, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mendikdasmen Meluncurkan Bulan Guru Nasional

Siaran Pers
No. 547/sipers/A6/XI/2024

Palembang, 1 November 2024 – Sebagai wujud apresiasi atas peran guru dalam mendidik generasi penerus bangsa, serta dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meluncurkan bulan November sebagai Bulan Guru Nasional.

“Semoga rangkaian acara Bulan Guru Nasional 2024 ini dapat berjalan dengan baik, dengan lancar, dan kita mencapai cita-cita kita, Guru Hebat, Indonesia Kuat!” disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu’ti usai meluncurkan Bulan Guru Nasional di SD Negeri 59 Kota Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (1/11).

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan. Pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen menyelenggarakan program Wajib Belajar 13 tahun, yang dimulai dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah. “Kita berkomitmen untuk memajukan pendidikan nasional dimulai dari pendidikan di tingkat usia dini dan pendidikan dasar hingga pendidikan menengah yang kuat,” katanya.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung semangat pendidikan bermutu untuk semua. Dengan demikian, peranan guru menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda dan tidak tergantikan oleh teknologi.

Menurut Mu’ti, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Yang pertama adalah sertifikasi guru. Untuk itu, Kemendikdasmen akan membantu guru-guru yang belum memiliki Ijazah Strata 1 (S-1) atau Diploma IV (D-IV). “Program kami di masa yang akan datang, insyaallah adalah pemberian beasiswa, atau bantuan pendidikan untuk guru agar dapat melanjutkan studi ke jenjang D4 atau S1,” katanya.

Kedua, peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat kompetensi guru yang harus terus dibangun bersama-sama, yaitu komoetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Maka, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru akan terus ditingkatkan. “Jadi, nanti yang ikut Pendidikan Profesi Guru jangan kaget kalau akan ada dua materi tambahan, yaitu bimbingan konseling dan pendidikan nilai,” ungkap Mendikdasmen.

Ketiga, kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan. “Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru,” ujar Abdul Mu’ti.

Turut meluncurkan Bulan Guru Nasional 2024, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Hetifah Sjaifudian dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani.

Hetifah mengapresiasi inisiatif Mendikdasmen yang mencanangkan Bulan Guru Nasional. “Artinya akan banyak perhatian yang akan diberikan kepada para guru di tengah banyak tantangan yang sedang dihadapi,” ungkapnya.

Ketua Komisi X DPR RI mencatat banyak capaian positif yang sudah dicapai dan perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Komisi X DPR RI berkomitmen memastikan melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

“Mudah-mudahan anggarannya nanti bisa kita tingkatkan. Karena banyak sekali program-program yang merupakan inovasi dari Prof. Mu’ti ini ke depan. Mudah-mudahan hal yang bagus berkelanjutan dan hal yang masih kurang bisa diperbaiki,” ungkap Hetifah.

Perayaan Hari Guru Nasional (HGN) diselenggarakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun Pada Tahun 2024, Kemendikdasmen mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Tema ini diambil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dari guru-guru hebat Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat, dan membanggakan.

Dirjen GTK, Nunuk Suryani menjelaskan bahwa sepanjang bulan November 2024 berbagai kegiatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Bulan Guru Nasional, antara lain Webinar Guru Hebat diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak/Balai Guru Penggerak di seluruh Indonesia, Webinar Sapa GTK, kegiatan Simposium Jambore GTK Hebat, kampanye Hari Guru di Sekolahku, serta beragam apresiasi praktik baik #GuruHebat di media sosial. Kemudian, tak lupa penyelenggaraan Upacara
Bendera Peringatan HGN 2024, Apresiasi GTK Hebat 2024, Pameran, dan Puncak Peringatan HGN 2024.

Kemendikdasmen mengajak segenap pemangku kepentingan untuk memperingati dan merayakan bersama-sama Bulan Guru Nasional 2024 dengan cara yang sederhana, bermakna, dan membawa semangat positif bagi pendidikan Indonesia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mendikdasmen: Wujudkan Generasi Indonesia Hebat melalui Penguatan PAUD

Siaran Pers
No. 545/sipers/A6/XI/2024

Jakarta, 1 November 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (1/11). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.

Mendikdasmen menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi dalam membangun generasi unggul di masa depan, “Upaya membangun generasi Indonesia yang berkualitas harus dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini.”

Lebih lanjut, Mendikdasmen menyampaikan, “Inilah alasan kami memilih TK sebagai lokasi kunjungan yang pertama. Mudah-mudahan, melalui PAUD, kita dapat membangun generasi yang kuat sejak dini.”

Kunjungan kerja Mendikdasmen ini didampingi oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. “Suatu kehormatan bagi kami dapat didampingi oleh Ibu Hetifah Sjaifudian. Dengan kunjungan ini, Ibu Hetifah dapat melihat langsung situasi di lapangan, khususnya TK. Harapannya, upaya bersama kita untuk membangun Generasi Emas 2045 bisa diwujudkan secara bertahap melalui penguatan PAUD.”

Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen berinteraksi langsung dengan murid-murid TK Angkasa di dalam ruang kelas. Ia memperkenalkan konsep matematika untuk anak usia dini. “Prinsip pendidikan di TK adalah bermain sambil belajar, agar motorik dan pembentukan karakter anak dapat berjalan,” urainya.

Selain itu, Mendikdasmen juga menyerahkan bantuan untuk operasional sekolah serta 80 paket school kit yang terdiri dari ransel, buku gambar, buku cerita, krayon, dan alat tulis. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut.

Mendikdasmen menjelaskan bahwa Palembang dipilih sebagai lokasi pertama kunjungan kerja karena kekayaan sejarahnya. “Sumatra Selatan, khususnya Palembang, adalah salah satu pusat peradaban dunia. Kejayaan indonesia dimulai dari Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini menjadi pusat interaksi dan pengembangan budaya Indonesia yang berperan membentuk jati diri bangsa kita.”

Dengan kunjungan ini, Abdul Mu’ti berharap upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya PAUD, dapat semakin optimal. Kemendikdasmen berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak di Indonesia, menuju tercapainya Generasi Emas 2045.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mentas PAUDPEDIA 2024 Deklarasikan Pemenuhan Hak Kemampuan Fondasi Anak Usia Dini

Siaran Pers
No. 341/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 29 Juli 2024 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidkan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 2024 sebagai momentum untuk mengampanyekan dan melakukan deklarasi pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini.
Lebih dari 120 anak dari 30 Satuan Pendidikan jenjang PAUD, guru pendamping, kepala sekolah, orang tua, wali murid, pendongeng, dan puluhan komunitas pegiat pendidikan anak dengan penuh sukacita mengikuti Perayaan Hari Anak Nasional dan Kick Off Mentas PAUDPEDIA 2024. Acara ini berlangsung di Cibis Cilandak, Senin (29/7) dan melakukan Deklarasi Pemenuhan Hak Fondasi Anak Indonesia melalui cap tangan atau finger paint.
Perayaan Hari Anak Nasional tahun ini juga sekaligus menjadi momen Kick Off Media dan Kreativitas (Mentas) PAUDPEDIA 2024. Acara ini diinisiasi oleh Direktorat PAUD Kemendikbudristek untuk memberikan ruang bagi anak-anak PAUD dalam berkreativitas, serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendukung kreativitas anak-anak PAUD.
“Terdapat banyak ajang kreativitas yang nantinya bisa diikuti oleh anak-anak PAUD dan orang dewasa. Kami berharap bapak dan ibu dapat berpartisipasi mengirimkankan karya-karya terbaiknya. Acara puncak akan dilakukan pada bulan November, sekaligus pengumuman pemenang Mentas PAUDPEDIA 2024,” ujar Direktur PAUD Kemendikbudristek, Komalasari saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut, Komalasari menjelaskan pengertian fase fondasi PAUD yaitu fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal. Fase yang tidak hanya siap untuk bersekolah, namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan untuk anak di masa depan.
Terdapat 6 kemampuan fondasi yang perlu kita tumbuhkan pada diri anak-anak kita, antara lain mengenal nilai agama dan budi pekerti keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar ,,, , kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, dan pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif.
“Pemenuhan kemampuan fondasi ini perlu dukungan dari semua pihak. Baik bapak ibu guru yang berada di satuan PAUD, dan ayah bunda sebagai orang tua di rumah, dan semua masyarakat yang menjadi lingkungan belajar anak usia dini,” ujarnya.
Komalasari menyebut, dalam konteks satuan PAUD, ada upaya peningkatan kualitas layanan PAUD yang perlu kita lakukan secara berkelanjutan. Mulai dari memastikan pembelajaran yang berpusat pada murid; dukungan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini; kemitraan orang tua; iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebhinekaan; pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi; dan yang paling penting kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya untuk perbaikan layanan berkelanjutan. Direktorat PAUD berkomitmen untuk membantu satuan PAUD dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD secara berkelanjutan.
“Beragam alat bantu sudah disediakan seperti Rapor Pendidikan PAUD yang dapat digunakan satuan PAUD untuk mengetahui aspek yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki, Implementasi KurikulumMerdeka untuk membantu pembelajaran yang berpusat pada murid, Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan untuk memastikan terjadi transisi yang smooth dari jenjang PAUD ke SD, Gerakan Sekolah Sehat untuk membantu anak-anak Indonesia tercukupi kebutuhan kesehatannya, dan masih banyak program serta gerakan-gerakan lainnya yang dapat membantu pemenuhan layanan untuk anak usia dini,” pungkasnya.
Setiap tahunnya, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Tahun ini merupakan peringatan yang ke-40, dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Turut hadir dalam acara ini Bunda PAUD Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjiri, Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, Deputi Perlindungan Anak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua DPW Dharma Wanita Kemendikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, dan sejumlah Ketua Organisasi Mitra Kemendikbudristek. Acara ini menampilkan Kak Ria Enes dan pemenang Mentas PAUDPEDIA 2023, Budi Kristanda.

Tentang Mentas PAUDPEDIA 2024
Mentas PAUDPEDIA merupakan kegiatan yang dipersembahkan oleh Direktorat PAUD untuk memberikan ruang kreativitas bagi anak usia dini dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. Mentas PAUDPEDIA pertama kali digelar di tahun 2023.
Pada tahun 2024 terdapat 5 kategori untuk anak usia dini yaitu Kreativitas Anak Indonesia Bercerita, Kreativitas Kreasi Tari Anak, Kreativitas Pementasan Drama Anak, Senam Sekolah Sehat Anak Usia Dini, dan Menyanyi Anak Usia Dini.
Dan juga terdapat 3 kategori untuk masyarakat umum yaitu Kreativitas Buku Cerita Bergambar untuk Anak Usia Dini, Kreativitas Dongeng untuk Anak Indonesia, Kreativitas Cipta lagu untuk Anak Usia Dini. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman paudpedia.kemdikbud.go.id dan media sosial @paudpedia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar

Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berlangsung Meriah dan Ramai Pengunjung

Siaran Pers
Nomor: 295/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 5 Juli 2024 – Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (5/7) siang berlangsung meriah. Agenda yang diselenggarakan untuk menyebarluaskan energi, semangat, dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka tersebut diramaikan oleh lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagai ekosistem pendidikan di Indonesia.
Selain menghadirkan dua sesi gelar wicara dengan pembicara inspiratif dari pemangku kepentingan pendidikan seperti murid, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah, agenda ini turut memamerkan 46 karya peserta terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024 yang memberikan gambaran pembelajaran relevan dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia. Karya terpilih disebar di panel-panel walking gallery sekitar area tempat duduk serta melalui stan “Di Balik Potret Cerita”, dengan tujuan agar pengunjung dapat melihat langsung karya dari lebih dekat dan berinteraksi dengan para peserta terpilih yang turut diundang pada agenda tersebut. Selain karya terpilih terdapat juga 221 karya relevan yang ditayangkan secara digital.
Salah satu pengunjung, Angelina Putri Siregar dari SMP Negeri 1 Martapura, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan mengungkapkan kebahagiaannya dapat hadir dalam gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Ia mengatakan sangat menikmati pameran Potret Cerita Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pengalaman baru.
“Saya menikmati salah satu video terpilih berjudul Karya Manis dari Sugarboy karya Muhammad Athallah Rasikhah, peserta didik Kelas XI dari SLBN Cicendo Kota Bandung. Dia bercerita bagaimana Kurikulum Merdeka membuat dia dapat mengembangkan bakat dan minatnya khususnya di bidang desain grafis. Ternyata Kurikulum Merdeka juga dirasakan dampaknya oleh teman-teman berkebutuhan khusus,” terang Angelina bercerita tentang salah satu karya yang ditontonnya melalui pameran digital.
Jessica juga mengungkapkan dirinya senang berkeliling ke stan-stan lain di gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Mulai dari stan Gerakan Sekolah Sehat sampai ke stan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Selain itu, ia ikut menikmati permainan di stan salah satu mitra Kemendikbudristek. “Seru, saya keliling-keliling dan sempat baca juga buku-buku tentang Kampus Merdeka, lalu saya ikut permainan nalar di salah satu stan mitra Kemendikbudristek,” lanjut Jessica.
Sisviana Etyka Sari bersama keluarganya datang jauh-jauh dari Sukoharjo untuk menyaksikan rangkaian Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Ia mengungkapkan bahwa dirinya datang sebagai pendidik, sekaligus sebagai orang tua, karena anaknya sangat semangat ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tetapi belum berkesempatan terpilih.
“Karena mumpung lagi liburan jadi anak dan suami saya ajak ke acara ini. Anak saya juga ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tapi belum terpilih. Dia sangat bersemangat dengan program Kurikulum Merdeka dan beberapa program Kemendikbudristek lain dia juga ikut seperti Kihajar STEM,” kata Sisviana yang juga merupakan Kepala Sekolah SD Negeri Kragilan 01, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, Prov. Jawa Tengah.
Sisviana mengungkapkan sangat menikmati sajian pameran dalam Pucak Festival Kurikulum Merdeka. Salah satu karya Potret Cerita Kurikulum Merdeka yang menurutnya sangat menginspirasi adalah karya terpilih dari Kalimantan Selatan. “Inspiratif sekali, pesan yang didapat tentang Kurikulum Merdeka sangat luar biasa, meskipun jauh dari kota tetapi mereka tetap tetap semangat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” terangnya bersemangat.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus sekaligus pengampu Puncak Festival Kurikulum Merdeka, Aswin Wihdiyanto mengatakan, gelaran ini memang dirancang sebagai ruang untuk menyebarluaskan berbagai inovasi yang telah dilakukan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas agar dapat menginspirasi lebih banyak pihak yang terlibat. Dalam sambutannya Aswin mengungkapkan, festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat tahun ajaran baru 2024/2025 dengan Kurikulum Merdeka.
“Senang antusias pemangku kepentingan untuk hadir Festival Kurikulum Merdeka secara langsung maupun secara daring. Semoga dengan disebarkannya inspirasi, inovasi, dan pengalaman nyata pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, serta manfaat yang dirasakan oleh orang tua, festival ini berupaya menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka,” terang Aswin.
Potret Cerita merupakan kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan dari 22 April hingga 2 Juni 2024. Potret Cerita merupakan sebuah ruang belajar dan berbagi cerita seru tentang pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, dalam bentuk unggahan karya foto dan video melalui media sosial. Dari 43.000 karya yang telah diunggah, ada 46 karya terpilih yang dipamerkan dalam kegiatan Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Selain itu, terdapat 221 karya foto dan video terpilih yang disajikan pada pameran digital Festival Kurikulum Merdeka sebagai inspirasi bagi guru, orang tua, murid dan masyarakat luas yang dapat diakses melalui feskurmer.kemdikbud.go.id.
Mari sambut tahun ajaran baru 2024/2025 dengan bergerak bersama tingkatkan kualitas layanan pendidikan dengan Kurikulum Merdeka!

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar
#FestivalKurikulumMerdeka2024
#BergerakBersamaLanjutkanMerdekaBelajar
#AnugerahMerdekaBelajar

Kemendikbudristek Gelar Kembali Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar

Siaran Pers
Nomor: 288/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 4 Juli 2024 – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) akan menyelenggarakan Puncak Festival Kurikulum Merdeka x Anugerah Merdeka
Belajar, Jumat (5/7). Acara yang akan digelar di Lobby Plenary dan Plenary Hall Jakarta Convention Center
(JCC), Jakarta ini merupakan gabungan dua kegiatan besar dan menjadi ruang inspirasi, ekspresi, dan
edukasi bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Gelaran ini juga menjadi puncak perayaan atas partisipasi dan gotong royong semua pihak dalam
mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Pada kesempatan ini juga turut diberikan apresiasi
kepada para guru, peserta didik, orang tua, perwakilan pemerintah daerah, dan pihak-pihak yang dalam
kurun waktu satu tahun terakhir telah menunjukkan komitmennya menciptakan ekosistem pendidikan yang
berdaya dan saling menguatkan.
Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar bertujuan untuk menyebarluaskan
energi, semangat, dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka serta program prioritas lainnya dari
Direktorat Jenderal Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Selain itu, kegiatan ini merupakan
momentum semangat akhir tahun ajaran untuk berbagi pengalaman positif dalam pelaksanaan Kurikulum
Merdeka, memberikan apresiasi dan memperkuat komitmen pemangku kepentingan, termasuk pemerintah
daerah, satuan pendidikan, dan orang tua, dalam mendukung Gerakan Merdeka Belajar.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan
untuk meningkatkan semangat gotong royong dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara
berkelanjutan mulai dari Kurikulum Merdeka dan program-program prioritas lainnya yang telah terbukti
memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Puncak Festival Kurikulum Merdeka ini akan menyajikan berbagai kegiatan menarik dan inspiratif. Salah
satunya dengan menampilkan 46 karya terpilih dari 43 ribu karya yang telah dikirim oleh pendidik, peserta
didik, dan orang tua yang mengirimkan Potret Cerita Kurikulum Merdeka. Di sini, para peserta dapat berbagi
pengalaman dan praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka serta berbagi semangat menyambut
Tahun Ajaran Baru 2024/2025,” ujar Iwan saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7).
Sedangkan dalam Anugerah Merdeka Belajar, Kemendikbudristek akan memberikan penghargaan untuk
pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen dalam mendukung Gerakan Merdeka Belajar.
Anugerah Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memperkuat dukungan para
pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan.
Rangkaian acara juga diisi dengan gelar wicara yang akan menghadirkan sosok-sosok inspiratif dari
stakeholder pendidikan seperti peserta didik, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah.
Gelar wicara yang akan dipandu oleh Nucha Bachri dan Shahnaz Haque sebagai moderator ini akan
membahas semangat menciptakan pembelajaran menyenangkan untuk peserta didik dan gotong royong
memperkuat ekosistem pendidikan dalam penerapan Kurikulum Merdeka serta Gerakan Merdeka Belajar.
Selain itu akan ada sesi Kids Talk yang menampilkan murid-murid berbakat dan akan berbagi cerita tentang
pengembangan diri di sekolah. Nabila Ramadhani, seorang murid dari SDN 2 Citatah, Kabupaten Bandung
Barat akan berbicara tentang perkembangan dini dan dukungan ekosistem pembelajaran yang berfokus
pada siswa.
Berikutnya, Muhammad Attalah Rasikhah, murid dari SLBN Cicendo, Kota Bandung, akan turut bercerita
tentang kesenangan belajar di sekolah dengan dukungan guru-guru yang terus percaya dengan potensi,
bakat dan minat murid. Akan hadir juga, Gilbert Jambormias, murid dari SMA Xaverius Ambon, dengan sajian
musik khas Maluku yang mencerminkan toleransi yang dibangun melalui Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5).
Puncak Festival Kurikulum Merdeka diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta. Sementara
Anugerah Merdeka Belajar rencananya akan dihadiri oleh 600 peserta. Masyarakat yang tidak bisa hadir
secara langsung untuk menyaksikan acara ini, dapat menonton melalui YouTube KEMENDIKBUD RI.
“Dua agenda besar yang digagas Ditjen PAUD Dikdasmen ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dalam
menyongsong tahun ajaran baru melalui kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah
daerah, satuan pendidikan, orang tua, mitra, komunitas, dan masyarakat untuk saling berbagi dan
menguatkan,” pungkas Iwan Syahril.
Dirjen PAUD Dikdasmen juga berharap dengan menunjukkan semangat gotong royong yang sudah
terbangun di berbagai daerah di Indonesia, maka ekosistem pendidikan akan dapat terus menjaga nyala
semangat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan, menciptakan lingkungan
sekolah yang aman, inklusif, guna mewujudkan generasi penerus berkarakter Pancasila.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka

Strategi Kemendikbudristek, Kemenko PMK, KPK, KPAI, dan Ombudsman Perkuat Pengawasan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

Siaran Pers
Nomor: 255/sipers/A6/VI/2024

Strategi Kemendikbudristek, Kemenko PMK, KPK, KPAI, dan Ombudsman Perkuat Pengawasan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

Jakarta, 21 Juni 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia (Kemenko PMK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Ombudsman Republik Indonesia memperkuat pengawasan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 agar dapat berjalan dengan objektif, transparan, dan akuntabel melalui Forum Bersama Pengawasan Pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025.

Melalui kegiatan ini, Kemendikbudristek bersama kementerian/lembaga/instansi terkait mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan dan melakukan pengawasan proses PPDB. Dalam implementasi pengawasan, Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek dan Inspektorat Daerah terus berkoordinasi dengan Ombudsman Republik Indonesia, pemerintah daerah (Pemda) dan pemangku kepentingan di daerah, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan/atau aparat penegak hukum.

“Kemendikbudristek berkoordinasi dengan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Ombudsman sebagai pihak yang sering mendapat aduan terkait pelayanan publik dari institusi pemerintahan untuk bersama mengawal proses pelaksanaan PPDB,” ujar Inspektur Jenderal (Irjen), Chatarina Muliana Girsang, dalam sesi gelar wicara bertajuk “Strategi dan Tantangan pengawasan PPDB” di Jakarta, Jumat (21/6).

Selain itu, Kemendikbudristek juga mendorong Pemda serta pemangku kepentingan di daerah di antaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kepolisian, Kejaksaan, Komando Distrik Militer, dan Komando Rayon untuk menandatangani komitmen bersama dukungan pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 yang objektif, transparan, dan akuntabel.

Melalui BPMP, Kemendikbudristek melakukan sosialisasi, fasilitasi, dan pembinaan kepada Pemda terkait PPDB. Untuk kemudian Kemendikbudristek mengajak Pemda melakukan pembinaan dan pengawasan proses PPDB di wilayahnya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, menyampaikan, “Dalam melakukan pengawasan, kami membentuk Sistem Pengawasan Terpadu PPDB sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan dalam proses penerimaan peserta didik. Untuk menjalankan hal ini, dibutuhkan sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara kementerian dan lembaga terkait.”

Dijelaskan oleh Warsito bahwa Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Pengawasan PPDB memiliki tiga peran penting, yaitu pencegahan, yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait PPDB kepada peserta didik, orang tua, dan masyarakat, melakukan pengawasan langsung agar seluruh tahapan PPDB berjalan sesuai prosedur; serta memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan terkait proses administrasi dan pelanggaran yang terjadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Keasistenan Utama VII Ombudsman Republik Indonesia, Diah Suryaningrum, menyampaikan terkait mekanisme pengelolaan pengaduan masyarakat sebagai bagian dari strategi pengawasan. Ombudsman sebagai salah satu pengawas pelayanan publik, bertugas menerima, menindaklanjuti, dan menyelesaikan aduan terus berupaya menyelesaikan masalah secepat mungkin.

“Ketika ada indikasi kecurangan dalam PPDB, sesegera mungkin kami meminta klarifikasi, mengumpulkan bukti, hingga membuat hasil akhir laporan pemeriksaan dalam jangka waktu cepat kemudian mengambil satu tindakan korektif yang akan disampaikan kepada sekolah atau dinas terkait untuk ditindaklanjuti,” terang Diah.

Perencana Muda pada Sub Koordinator Data dan Monev Bagian Perencanaan yang hadir mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Benjamin Sibarani, mengungkapkan bahwa Kemendagri bersama kementerian terkait telah secara intensif melakukan pembinaan umum dan teknis sesuai kewenangan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas pemerintah daerah di bidang pendidikan, termasuk mendorong pemenuhan Standar Pelayanan Minimal pendidikan oleh pemerintah daerah

“Kemendagri melakukan pembinaan umum, termasuk Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah. PPDB berkaitan dengan daya tampung, kami sangat mendorong pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam pemenuhan daya tampung dan pemerataan kualitas layanan pendidikan, melalui Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, pemerintah daerah dapat melakukan pemenuhan daya tampung berdasarkan data,” jelas Benjamin.

Melalui pelaksanaan forum bersama ini, diharapkan agar seluruh tahapan PPDB, baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan, yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan pedoman pemerintah dan petunjuk teknis yang berlaku.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar

Kemendikbudristek dan Dharma Wanita Persatuan Bersinergi Dukung Kesehatan Gizi dan Jiwa Remaja Indonesia

Siaran Pers
Nomor: 240/sipers/A6/VI/2024

Jakarta, 13 Juni 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek menyelenggarakan Gelar Wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) 2024. Gelar wicara yang berlangsung di Jakarta, Kamis (13/6) ini mengangkat tema “Melalui Gerakan Sekolah Sehat Kita Wujudkan Generasi Emas Indonesia Yang Sehat, Kuat, Cerdas, dan Berkarakter.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta kegiatan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri, pentingnya menjaga kesehatan jiwa remaja, dan mendorong akselerasi implementasi Gerakan Sekolah Sehat di satuan pendidikan. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, menekankan bahwa dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sangat penting untuk memastikan pemenuhan gizi yang seimbang dan memberikan perhatian yang cukup terhadap kesehatan jiwa para peserta didik.

“Melalui kesempatan ini, saya berharap kita semua dapat lebih memahami pentingnya kesehatan jiwa dan gizi dalam pendidikan, guna memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila,” ujar Dirjen Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Pusat, Teti Herawati, saat membuka kegiatan gelar wicara secara resmi, menyambut dengan antusias dan mendukung penuh penyelenggaraan Gelar Wicara GSS oleh Kemendikbudristek. Ia mengungkapkan bahwa acara ini sangat penting karena menyajikan informasi tentang kesehatan gizi dan jiwa yang disampaikan langsung oleh para pakar, sehingga dapat memperkaya wawasan para orang tua dan peserta didik serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu-isu ini.

“Kami menyadari peran DWP dalam mendukung peserta didik di lingkungan kami untuk dapat melakukan pembiasaan gaya hidup sehat, melalui berbagai hal sederhana. Pembiasaan ini tidak hanya dilakukan di sekolah oleh para guru namun perlu dimulai dan dilanjutkan di rumah melalui bimbingan orang tua yang mendampingi putra-putrinya dalam keseharian,” terang Teti.

Selaku Ketua Panitia Penyelenggara Gelar Wicara, Ketua Dharma Wanita Persatuan  Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Xanty Iwan Syahril, dalam laporannya menyampaikan, “Terkait sehat gizi, Gelar Wicara GSS 2024 berupaya untuk mendorong pembiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi peserta didik putri. Di sisi lain, untuk sehat jiwa bagi peserta didik jenjang SMP dan SMA, kami melihat pentingnya kemampuan untuk mengenal dan mengatur emosi, perilaku, dan keterampilan psiko-sosial yang merupakan salah satu kegiatan sehat jiwa.”

Gelar Wicara GSS 2024 menghadirkan para pakar yang memiliki keahlian di bidang kesehatan gizi dan jiwa serta wakil orang tua. Salah satu pakar, Lovely Daisy, yang merupakan Direktur Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Lovely menjelaskan masalah utama terkait gizi yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang, terutama zat gizi mikro.

“Saat ini Indonesia menghadapi tiga beban masalah gizi, yakni dalam hal kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan defisiensi mikronutrien. Masalah zat gizi yang banyak terjadi salah satunya adalah kekurangan zat besi, sebagaimana kita ketahui sepertiga remaja putri di Indonesia mengalami anemia,” terang Lovely.

Lebih lanjut, Lovely menambahkan bahwa permasalahan gizi ini pun memengaruhi kemampuan belajar mereka dalam meraih prestasi di sekolah. “Anemia pada usia remaja berdampak menurunkan tingkat konsentrasi, yang kemudian memengaruhi prestasi belajar mereka.”

Rose Mini Agoes Salim, atau yang biasa dipanggil Bunda Romi, Psikolog, Dosen, dan Guru Besar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, juga menjadi salah satu narasumber dalam acara ini. Bunda Romi menuturkan bahwa berdasarkan penelitian, saat ini masalah kesehatan jiwa yang banyak terjadi di kalangan remaja di antaranya tingkat kecemasan yang tinggi, stress, masalah konsentrasi, dan merasa tidak tenang.

Menurutnya, anak usia remaja menjadi rentan terhadap isu kesehatan jiwa salah satunya disebabkan oleh masalah konsep diri. “Hasil introspeksi dan umpan balik dari lingkungan yang diterima anak tentang dirinya, akan dia evaluasi dan membangun konsep dirinya sendiri. Jika banyak hal negatif yang dia terima, tentu akan berdampak negatif pada kesehatan jiwanya,” jelas Bunda Romi.

Bunda Romi juga menyebut bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental. “Mengunggah sesuatu di media sosial memiliki banyak dampak, salah satunya cyber bullying. Anak remaja kita belum tentu siap menghadapi ini, dan dapat berdampak pada konsep diri dan kepercayaan dirinya. Untuk mengantisipasi ini, saya selalu menyarankan orang tua memiliki kontrol terhadap teknologi digital yang digunakan oleh anaknya.”

Ferry Yunita, Ketua Komite SMP Negeri 177 Jakarta, yang hadir sebagai perwakilan orang tua peserta didik, menyatakan setuju bahwa Gerakan 5 Sehat yang diterapkan di sekolah sangat bermanfaat bagi anaknya. Sebagai orang tua, ia juga menerapkan prinsip-prinsip program tersebut di rumah untuk memastikan anaknya terbiasa dengan gaya hidup yang bersih dan sehat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal. 

“Sebagai orang tua saya berusaha selalu membersamai anak. Ketika anak melakukan hal yang menurut kita salah jangan langsung dihakimi. Selain itu, saya juga membiasakan mereka makan dengan gizi seimbang. Sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan sayur dan buah. Mereka pun lebih sering mengkonsumsi makanan yang dibuatkan dari rumah, sehingga lebih mudah dikontrol,” ungkap Ferry.

Kegiatan gelar wicara ini diikuti oleh 1.210 orang peserta, sebanyak 210 orang hadir secara luring dan 1.000 orang mengikuti secara daring. Peserta terdiri dari unsur pejabat di lingkungan Ditjen PAUD Dikdasmen, pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Pusat, Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek Pusat dan Daerah, Yayasan Bhakti Idata, dan Koperasi Arta Wardhana. Di samping itu, gelar wicara ini diikuti pula oleh kepala sekolah dan guru yang mewakili beberapa sekolah di Jakarta.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI        

#MerdekaBelajar