Category Archives: Siaran Pers

Kemendikdasmen dan SEAMEO Finalisasi Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di ASEAN

Siaran Pers
Nomor: 218/sipers/A6/V/2025

Jakarta, 15 Mei 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah bersama Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) menginisiasi penyusunan Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di Asia Tenggara (Roadmap for Early Childhood Care and Education/ECCE in Southeast Asia) yang merupakan kerangka strategis untuk memperkuat sistem pendidikan dan pengasuhan anak usia dini di kawasan ASEAN.

Peta jalan ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat penting, karena menyangkut masa depan anak-anak usia dini di kawasan Asia Tenggara. Anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa, sehingga kualitas intervensi yang diberikan pada usia dini akan menentukan arah pembangunan sumber daya manusia ke depannya. Penyusunan peta jalan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) yang disepakati 11 menteri pendidikan negara anggota ASEAN pada tahun 2023 lalu di Jakarta.

“Secara khusus, kami akan fokus pada penguatan aspek digitalisasi pembelajaran di pendidikan anak usia dini, serta integrasinya dengan sistem pendanaan yang ada, seperti Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD. Hal ini penting agar layanan PAUD dapat menjangkau lebih banyak anak dan dilakukan secara efektif,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Finalisasi Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di Asia Tenggara di Jakarta, Kamis (15/5).

Dirjen Gogot juga menekankan bahwa peta jalan ini tidak boleh hanya menjadi dokumen formalitas atau simbolis belaka, melainkan harus menjadi acuan nyata bagi seluruh program-program yang dikembangkan di lingkungan Kemendikdasmen. “Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap inisiatif yang diluncurkan tidak berjalan secara parsial, melainkan terintegrasi dalam satu kerangka yang utuh dan saling mendukung,” tambahnya.

Untuk itu, Gogot menyoroti pentingnya dukungan agar indikator-indikator yang tertuang dalam peta jalan ini bersifat konkret, terukur, dan dapat dipantau secara rutin. “Dengan pelaporan yang transparan dan berbasis data, kita dapat menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemimpin inisiatif ini di ASEAN, sekaligus memastikan bahwa implementasinya berdampak nyata di lapangan,” ucap Gogot.

“Pendekatan yang diadopsi dalam peta jalan ini juga sejalan dengan program-program strategis SEAMEO, khususnya tujuh area strategis yang sangat relevan. Kami di direktorat jenderal siap mendukung dari sisi penyediaan data, teknologi, serta fasilitasi koordinasi lintas sektor yang diperlukan dalam pelaksanaan kebijakan ini,” imbuh Gogot.

Peningkatan Kualitas Layanan PAUD ASEAN

Dokumen peta jalan ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Sekretariat ASEAN yang bekerja sama dengan lembaga regional seperti SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization), serta sejumah organisasi global seperti UNESCO, UNICEF, dan mitra nasional.

“Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di ASEAN merupakan dokumen untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di kawasan Asia Tenggara. Tujuan pembuatan peta jalan ini untuk meningkatkan akses dan kualitas PAUD di kawasan ASEAN melalui perencanaan, pemantauan, dan evaluasi yang tepat,” ujar Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Indriyani.

Disampaikan oleh Vina bahwa fokus yang dikembangkan melalui peta jalan ini adalah penyediaan pendidikan anak usia dini berkualitas yang inklusif, dengan proses transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan, adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Pengembangan peta jalan ini dilakukan dengan melibatkan para ahli dan praktisi pendidikan anak usia dini dari berbagai negara anggota. Implementasi peta jalan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan PAUD di kawasan ASEAN, serta mempercepat transformasi PAUD di ASEAN yang memiliki keberagaman mutu dan layanan.

Lanjutan dari SEA PD on ECCE

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah, mengatakan bahwa penyusunan Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) yang diselenggarakan pada tahun 2023 lalu.

SEA PD menjadi momen bersejarah lahirnya deklarasi pertama mengenai pendidikan anak usia dini di kawasan Asia Tenggara, di bawah kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Deklarasi ini dituangkan dan disepakati oleh para pemimpin negara ASEAN melalui ASEAN Leaders’ Declaration on ECCE pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 lalu.

Sebagai bentuk kepercayaan, Sekretariat ASEAN telah memberikan mandat kepada Indonesia untuk memimpin penyusunan peta jalan ini, yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

“Peta jalan ini diharapkan selaras dengan ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education (ECCE) 2023, serta menjadi panduan strategis yang dapat memperkuat kerja sama kawasan dalam mewujudkan layanan pendidikan dan pengasuhan anak usia dini yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan,” ujar Nia.

Direktorat PAUD berharap kebijakan pemerintah Indonesia di bidang PAUD dapat semakin direkognisi di tingkat regional dan menjadi patokan bagi negara-negara Asia Tenggara dalam menyusun dan mengembangkan kebijakan serupa di negaranya masing-masing.

“Perlu kami sampaikan pula bahwa beberapa kebijakan nasional telah sejalan dengan amanat ASEAN Leaders’ Declaration dan menjadi landasan penting dalam penyusunan peta jalan ini. Salah satu di antaranya adalah kebijakan wajib belajar satu tahun prasekolah, yang saat ini sedang dalam proses finalisasi grand design-nya oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” urai Nia.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Dorong Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini, Kemendikdasmen Gelar Program Aksi Ilmuan Cilik

Siaran Pers
Nomor: 156/sipers/A6/IV/2025

Jakarta, 15 April 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar webinar bertajuk “Aksi Ilmuwan Cilik: Membangun Kemampuan Berpikir Ilmiah pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Bermain yang Menggembirakan” pada Selasa (15/4).

Kegiatan ini menjadi bagian dari menyemarakkan Hari Anak Nasional 2025 dan bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir ilmiah pada anak usia dini melalui kegiatan bermain yang menggembirakan, sekaligus menumbuhkan minat dan bakat anak dalam bidang Sains, Technology, Engineering, Art, Mathematics (STEAM) sehingga mendukung kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTs) anak usia dini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, pada kesempatan ini menekankan bahwa tiga tiga kunci yang perlu dijadikan acuan di dalam mempraktikkan pembelajaran mendalam (deep learning), yakni pembelajaran yang menggembirakan (joyful), bermakna (meaningful), dan penuh perhatian (mindful) agar para siswa dapat belajar secara optimal sesuai dengan perkembangan psikologis dan minatnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana cara menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada anak-anak usia dini dengan tetap memperhatikan fitrah anak-anak yang suka bermain. Ia mengingatkan agar setiap kegiatan yang dirancang harus sesuai dengan bakat, potensi, minat, serta perkembangan psikologis anak-anak.

“Secanggih apa pun yang akan kita rancang untuk anak-anak, terutama anak PAUD, harus dipastikan sesuai dengan bakat, potensi, dan minat mereka serta perkembangan psikologis anak-anak kita,” tegasnya melalui YouTube PAUDPEDIA, Selasa (15/4).

Webinar ini turut dihadiri oleh Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah; Kepala Satuan TK Haraki Pre-School, Eka Nurmala Annisa; serta Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta (PGPAUD UNJ), Azizah Muis.

Direktur PAUD, Nia Nurhasanah, menyampaikan bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan perlu terus diasah menjadi karakter hingga dewasa. Pendekatan sains dilakukan melalui proses mengamati objek, mencari tahu, dan menyampaikan pendapat berdasarkan pemikiran anak yang mana perlu diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. hingga dapat menumbuhkan karakter ilmuwan cilik pada anak-anak.

Ilmuwan cilik perlu dikembangkan karena dapat menanamkan pemikiran inovatif sejak dini yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan kapasitas inovasi dan juga teknologi pada masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan konsep-konsep sains dan teknologi secara sederhana.

“Pengenalan sains pada anak usia dini bukan semata-mata mempelajari konten, tetapi juga menumbuhkan sikap kritis, rasa ingin tahu, ketelitian, eksplorasi, serta berpikir teratur dan sistematis melalui eksperimen yang menyenangkan,” ujar Nia Nurhasanah.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis eksperimen, anak-anak dibantu menjadi calon inovator yang siap berkontribusi pada kemajuan bangsa. Program ini diharapkan tidak hanya mendukung perkembangan kognitif anak, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran global mereka sejak dini.

Dalam paparannya, Eka Nurmala Annisa menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu alami yang perlu terus dikembangkan. Kegiatan pembelajaran harus dirancang dengan pendekatan sains, di mana anak-anak mengamati objek, mencari tahu, dan membuat pendapat berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Proses ini tidak hanya menumbuhkan karakter ilmuwan cilik, tetapi juga sikap ilmiah seperti berpikir kritis, teliti, dan eksploratif.

Azizah Muis mengajak pendidik untuk mendokumentasikan praktik pembelajaran, baik dalam bentuk video maupun modul ajar yang sesuai dengan tema utama “Cintai Bumi Demi Masa Depan Indonesia Emas”. Setiap satuan PAUD hanya boleh mengirimkan satu karya yang melibatkan peserta didik usia 3–6 tahun dan dilakukan minimal dalam 5 kali pertemuan. Karya yang dikirim harus orisinal, didukung dokumen administratif seperti surat pernyataan, persetujuan orang tua, dan identitas satuan PAUD. Pengumpulan karya dilakukan pada 5–24 Mei 2025, lalu hasil yang terpilih akan mendapatkan penghargaan serta didaftarkan hak ciptanya oleh kementerian.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Kemendikdasmen Pantau Persiapan Pelaksanaan SPMB 2025 di Seluruh Indonesia

Siaran Pers
No. 133/sipers/A6/III/2025

Jakarta, 21 Maret 2025 – Dalam rangka memastikan kelancaran pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Pauddasmen) mengadakan Pemantauan Kesiapan SPMB 2025. Acara yang dilaksanakan secara hybrid dan berpusat di Lantai 3 Gedung C Komplek Kemendikdasmen Cipete Jakarta Selatan, ini dihadiri seluruh pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan seluruh Kepala Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP), beserta Tim SPMB seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Pauddasmen, Gogot Suharwoto mengatakan bahwa Pemantauan Kesiapan SPMB 2025 bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian persiapan pelaksanaan SPMB di daerah, dan memastikan semua pemerintah daerah telah siap melaksanakan SPMB dengan lancar, transparan, inklusif, dan membuka keadilan bagi semua peserta didik di seluruh wilayah Indonesia.

“Mitigasi menjadi kunci dalam pelaksanaan SPMB. Ini sudah diarahkan berkali-kali. Setiap pemimpin harus punya manajemen risiko. Lihat secara saksama indikasi apa yang timbul setelah ada penyampaian informasi mengenai SPMB,” tegas Gogot.

Dirjen Gogot juga mengingatkan kepada seluruh tim agar dapat memastikan bahwa SPMB dapat menjangkau masyarakat luas. “Kita juga harus memastikan program-program kita itu reach out sampai ke masyarakat,” lanjutnya seraya mendorong agar semua pihak terkait dapat saling menjaga agar arus komunikasi selama pelaksanaan SPMB, dan melakukan mitigasi bersama.

Berdasarkan pemantauan, sebagian besar pemerintah daerah telah menunjukkan kemajuan dalam persiapan SPMB, termasuk pemetaan wali wilayah, pengisian data PIC (person in charge) dinas pendidikan, serta penyusunan draf petunjuk teknis. Meski demikian masih ditemukan beberapa pemerintah daerah yang masih dalam tahap penyempurnaan, khususnya terkait dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan sekolah swasta, serta penetapan metode pelaksanaan SPMB di jenjang pendidikan yang berbeda.

Selama Kegiatan Pemantauan Kesiapan SPMB 2025, para peserta melaporkan perkembangan persiapan SPMB dan berdiskusi tentang cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam persiapan SPMB. Kemendikdasmen juga telah menyiapkan berbagai bahan dan materi terkait kebijakan SPMB 2025, yang dapat dipelajari oleh seluruh BB/BPMP untuk memastikan keseragaman dan kualitas dalam pelaksanaannya. Selain itu, layanan helpdesk juga akan tersedia untuk memberikan dukungan langsung kepada pemerintah daerah yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut dalam proses ini.

Dengan adanya kegiatan pemantauan ini, Kemendikdasmen berharap seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SPMB 2025 dapat bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan proses penerimaan peserta didik yang berkeadilan untuk semua, secara efektif, efisien, dan transparan.

Sistem Penerimaan Murid Baru Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025

SPMB adalah keseluruhan rangkaian komponen penerimaan murid yang saling berkaitan dalam mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua. SPMB ini merupakan kebijakan baru yang menggantikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). SPMB memastikan setiap murid mendapatkan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdekat dengan domisili/tempat tinggalnya melalui pendekatan rayon. SPMB juga mengakomodasi kelompok masyarakat kurang mampu dan kebutuhan spesifik daerah.

Mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu`ti, pada Taklimat Media SPMB 2025 bahwa SPMB menerapkan prinsip inklusif dan berkeadilan agar semua anak Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, baik di sekolah negeri maupun swasta. SPMB tidak berlaku di wilayah 3T karena keterbatasan akses sekolah. Dalam sistem baru, siswa diprioritaskan untuk bersekolah di sekolah terdekat, termasuk lintas provinsi jika lebih memungkinkan. SMA menerapkan sistem rayonisasi berbasis provinsi, dengan peningkatan kuota jalur prestasi dan penambahan jalur kepemimpinan selain jalur rapor, olahraga, dan seni.

Pelaksanaan SPMB mulai tahun 2025 mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Sistem Penerimaan Murid Baru. Dengan demikian, peraturan sebelumnya resmi dicabut dan tidak berlaku.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikasmenRamah

Kemendikdasmen Terapkan Ijazah Elektronik dan Cetak Mandiri untuk Sekolah Mulai Tahun 2025

Siaran Pers
No. 55/sipers/A6/II/2025

Jakarta, 7 Februari 2025 – Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, penerbitan ijazah harus memenuhi tiga prinsip utama yaitu validitas, akurasi, dan legalitas. Namun setiap tahun masih terdapat kendala dalam pelaksanaanya karena sistem penerbitan ijazah terus diperbaiki.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong transformasi digital, salah satunya penerapan ijazah elektronik. Langkah ini bertujuan memastikan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan, sehingga peserta didik menerima ijazah yang sah sesuai standar terbaru.

“Inisiatif yang sedang dikembangkan adalah penerapan ijazah elektronik yaitu digitalisasi ijazah untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah. Melalui digitalisasi ini diharapkan proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan,” ujar Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, dalam Sosialisasi Ijazah SMA Tahun Ajaran 2024/2025 yang berlangsung pada Rabu (5/2), dan disiarkan melalui Youtube Direktorat SMA.

Langkah ini memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam proses penerbitan ijazah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam distribusinya. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya satuan pendidikan yang telah terakreditasi yang berhak menerbitkan ijazah. Satuan pendidikan yang belum terakreditasi tidak memiliki wewenang tersebut.

Selain itu, Winner Jihad Akbar, menekankan pentingnya digitalisasi ijazah. Ia menyatakan bahwa penerapan ijazah elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah. Melalui digitalisasi ini, proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan diharapkan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan.

Selanjutnya, selaku Penyusun Materi Hukum dan Perundang-undangan, Xarisman Wijaya Simanjuntak, menyoroti perubahan signifikan dalam regulasi penerbitan ijazah dengan adanya Permendikbudristek Nomor 58 Tahun 2024.

“Sebelumnya, Permendikbud Nomor 14 Tahun 2017 belum secara eksplisit mengatur prinsip umum penerbitan ijazah. Namun, regulasi terbaru ini telah menetapkan tiga prinsip utama, yaitu validitas, akurasi, dan legalitas. Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa ijazah yang diterbitkan memiliki keabsahan hukum yang kuat serta meminimalkan risiko kesalahan administrasi,” ujar Xarisman.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Data Pendidikan, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, L. Manik Mustikohendro, menekankan pentingnya pembangunan data induk ijazah sebagai bagian dari data induk pendidikan. “Data induk ijazah merupakan subset dari data induk pendidikan, sehingga perlu strategi yang jelas dalam pengelolaannya. Salah satu poin krusial adalah membangun mekanisme tata kelola data induk ijazah yang terstruktur dan terintegrasi, sehingga dapat memastikan keakuratan serta validitas dokumen kelulusan,” paparnya.

Ia juga menambahkan bahwa strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan meminimalkan potensi kesalahan dalam penerbitan ijazah. Dengan adanya peraturan dan inisiatif ini, diharapkan proses penerbitan ijazah di Indonesia akan menjadi lebih efisien, aman, dan sesuai dengan standar terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikasmenRamah

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membentuk Generasi Berkarakter

Siaran Pers
No. 657/sipers/A6/XII/2024

Jakarta, 27 Desember 2024 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebuah inisiatif strategis untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, yang merupakan bagian dari Asta Cita ke-4 dalam visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, di Jakarta, pada Jumat (27/12). Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.

Peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.

Melalui implementasi kebiasaan-kebiasaan ini, Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan wujud nyata dari komitmen Kemendikdasmen dalam mengembangkan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada penguatan karakter bangsa. Dengan menanamkan delapan karakter utama bangsa—religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat—Kemendikdasmen percaya bahwa pembangunan SDM berkualitas harus dimulai dari penanaman nilai-nilai luhur pada anak-anak sejak dini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. “Dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini, kami berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual,” ujarnya.

Mendikdasmen menambahkan, bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut mencerminkan tradisi dan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berakar kuat pada budaya dan agama. “Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat, tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungannya,” terang Mendikdasmen.

Lebih lanjut, Menteri Mu’ti menjelaskan peran penting para pemangku kepentingan dalam mendukung gerakan ini. “Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional Indonesia yang positif, seperti bermain bersama teman sebaya, mengurangi ketergantungan pada gawai, dan membangun kebiasaan bangun pagi untuk memulai hari dengan produktif. Ini adalah tanggung jawab kita bersama-keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Bahkan, kami mengundang tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif dalam membimbing generasi muda kita.”

Program Pendukung: Senam dan Lagu Anak Indonesia Hebat

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Kemendikdasmen juga memperkenalkan Senam Anak Indonesia Hebat dan Album Lagu Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Senam ini dirancang untuk meningkatkan kebugaran anak-anak, sementara lagu-lagu tersebut bertujuan mengedukasi sekaligus menginspirasi generasi muda melalui media yang kreatif dan menyenangkan.

Dalam acara peluncuran ini, Kemendikdasmen juga memberikan penghargaan kepada para pemenang program Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (KELANA), sebuah kompetisi yang melibatkan lebih dari 1.936 peserta dari seluruh Indonesia. Program ini merupakan salah satu langkah konkret untuk mendukung kreativitas anak-anak Indonesia sekaligus mempromosikan nilai-nilai kebangsaan.

Kolaborasi Multi-Sektor untuk Kesuksesan Gerakan

Kesuksesan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta organisasi masyarakat. Dukungan dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan perlindungan anak menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam laporannya menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam pelaksanaan program ini. “Kami menyadari bahwa membangun generasi emas Indonesia memerlukan dukungan dari semua pihak. Sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan media adalah elemen penting dalam memastikan keberhasilan gerakan ini,” ujar Suharti.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan menjadi fondasi dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global. Dengan nilai-nilai karakter yang kuat, generasi ini diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berdaya saing di tahun 2045.

Kemendikdasmen mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan gerakan ini dan bersama-sama mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang erat, langkah ini akan menjadi pijakan penting menuju masa depan yang gemilang.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

Sinergi Kemendikdasmen dan Pemda Guna Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan

Siaran Pers
No. 547/sipers/A6/XI/2024

Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, yaitu memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan perluasan akses pendidikan nasional, melalui kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan rekrutmen Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk itu, Kemendikdasmen menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, (11/11).

“Satu hal yang ingin kami tekankan pada kesempatan ini, sesuai dengan visi Kemendikdasmen yang mengacu kepada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Program Asta Cita, kami berusaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu untuk semua,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya.

Pak Menteri Abdul Mu’ti menuturkan bahwa acara ini, dimaksudkan sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kinerja atas kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kebijakan PPDB merupakan pintu masuk peserta didik sebelum mengenyam pendidikan pada satuan pendidikan. Saat ini, PPDB masih memerlukan penyempurnaan untuk memastikan akses yang setara dan berkeadilan, menjaga kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas satuan pendidikan negeri dan swasta, serta memiliki tata kelola yang berintegritas.

“Zonasi menjadi kebijakan strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan bermutu, yang tidak jauh dari tempat tinggal. Selain itu, dengan zonasi, satu kelas terdiri atas murid-murid dari berbagai kelas sosial juga dimaksudkan agar terjadi proses integrasi sosial di antara para murid di lingkungan atau wilayah tertentu,” jelas Abdul Mu’ti.

Ia juga menyampaikan bahwa terdapat dua aspek penting mewujudkannya, yaitu berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menjadi landasan konstisional dalam melaksanakan tugas dan amanahnya sebagai Menteri Kemendikdasmen dan aspek-aspek strategis yang berkaitan dengan kebijakan yang dilaksanakan di masyarakat.

“Persoalan yang berkaitan dengan PPDB, Zonasi, dan PPPK merupakan wilayah strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan yang bemutu,” kata Abdul Mu’ti.

Sementara itu, rekrutmen guru PPPK dibutuhkan untuk memastikan layanan pendidikan terus berjalan dan memenuhi standar mutu di seluruh Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan guru. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus merekrut guru ASN untuk memenuhi kebutuhan/ kekurangan guru. Di saat yang sama, Kemendikdasmen mendorong pemerintah daerah melakukan pemerataan (redistribusi) guru yang berlebih di satu wilayah ke wilayah lain.

“PPPK juga bagian dari upaya kami bagaimana agar para guru dapat bekerja dengan sebaik-baiknya dalam memberikan layanan pendidikan yang tebaik untuk murid-muridnya,” tambah Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan-masukan yang bermakna dari pengalaman para Kepala Dinas Pendidikan yang berkecimpung langsung dalam melaksanakan dua kebijakan tersebut.

“Ini juga upaya kami, Kemendikdasmen dalam satu bulan dalam mendengar dan menerima masukan dari berbagai pihak sehingga kami mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi yang memungkinkan kita mengambil kebijakan dengan saksama dan bermanfaat untuk semua,” jelas Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Ketua Komisi X DPR RI, beserta anggota Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pejabat Eselon I Kemendikdasmen, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mendikdasmen Meluncurkan Bulan Guru Nasional

Siaran Pers
No. 547/sipers/A6/XI/2024

Palembang, 1 November 2024 – Sebagai wujud apresiasi atas peran guru dalam mendidik generasi penerus bangsa, serta dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meluncurkan bulan November sebagai Bulan Guru Nasional.

“Semoga rangkaian acara Bulan Guru Nasional 2024 ini dapat berjalan dengan baik, dengan lancar, dan kita mencapai cita-cita kita, Guru Hebat, Indonesia Kuat!” disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu’ti usai meluncurkan Bulan Guru Nasional di SD Negeri 59 Kota Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (1/11).

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan. Pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen menyelenggarakan program Wajib Belajar 13 tahun, yang dimulai dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah. “Kita berkomitmen untuk memajukan pendidikan nasional dimulai dari pendidikan di tingkat usia dini dan pendidikan dasar hingga pendidikan menengah yang kuat,” katanya.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung semangat pendidikan bermutu untuk semua. Dengan demikian, peranan guru menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda dan tidak tergantikan oleh teknologi.

Menurut Mu’ti, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Yang pertama adalah sertifikasi guru. Untuk itu, Kemendikdasmen akan membantu guru-guru yang belum memiliki Ijazah Strata 1 (S-1) atau Diploma IV (D-IV). “Program kami di masa yang akan datang, insyaallah adalah pemberian beasiswa, atau bantuan pendidikan untuk guru agar dapat melanjutkan studi ke jenjang D4 atau S1,” katanya.

Kedua, peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat kompetensi guru yang harus terus dibangun bersama-sama, yaitu komoetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Maka, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru akan terus ditingkatkan. “Jadi, nanti yang ikut Pendidikan Profesi Guru jangan kaget kalau akan ada dua materi tambahan, yaitu bimbingan konseling dan pendidikan nilai,” ungkap Mendikdasmen.

Ketiga, kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan. “Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru,” ujar Abdul Mu’ti.

Turut meluncurkan Bulan Guru Nasional 2024, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Hetifah Sjaifudian dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani.

Hetifah mengapresiasi inisiatif Mendikdasmen yang mencanangkan Bulan Guru Nasional. “Artinya akan banyak perhatian yang akan diberikan kepada para guru di tengah banyak tantangan yang sedang dihadapi,” ungkapnya.

Ketua Komisi X DPR RI mencatat banyak capaian positif yang sudah dicapai dan perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Komisi X DPR RI berkomitmen memastikan melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

“Mudah-mudahan anggarannya nanti bisa kita tingkatkan. Karena banyak sekali program-program yang merupakan inovasi dari Prof. Mu’ti ini ke depan. Mudah-mudahan hal yang bagus berkelanjutan dan hal yang masih kurang bisa diperbaiki,” ungkap Hetifah.

Perayaan Hari Guru Nasional (HGN) diselenggarakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun Pada Tahun 2024, Kemendikdasmen mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Tema ini diambil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dari guru-guru hebat Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat, dan membanggakan.

Dirjen GTK, Nunuk Suryani menjelaskan bahwa sepanjang bulan November 2024 berbagai kegiatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Bulan Guru Nasional, antara lain Webinar Guru Hebat diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak/Balai Guru Penggerak di seluruh Indonesia, Webinar Sapa GTK, kegiatan Simposium Jambore GTK Hebat, kampanye Hari Guru di Sekolahku, serta beragam apresiasi praktik baik #GuruHebat di media sosial. Kemudian, tak lupa penyelenggaraan Upacara
Bendera Peringatan HGN 2024, Apresiasi GTK Hebat 2024, Pameran, dan Puncak Peringatan HGN 2024.

Kemendikdasmen mengajak segenap pemangku kepentingan untuk memperingati dan merayakan bersama-sama Bulan Guru Nasional 2024 dengan cara yang sederhana, bermakna, dan membawa semangat positif bagi pendidikan Indonesia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mendikdasmen: Wujudkan Generasi Indonesia Hebat melalui Penguatan PAUD

Siaran Pers
No. 545/sipers/A6/XI/2024

Jakarta, 1 November 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (1/11). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.

Mendikdasmen menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi dalam membangun generasi unggul di masa depan, “Upaya membangun generasi Indonesia yang berkualitas harus dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini.”

Lebih lanjut, Mendikdasmen menyampaikan, “Inilah alasan kami memilih TK sebagai lokasi kunjungan yang pertama. Mudah-mudahan, melalui PAUD, kita dapat membangun generasi yang kuat sejak dini.”

Kunjungan kerja Mendikdasmen ini didampingi oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. “Suatu kehormatan bagi kami dapat didampingi oleh Ibu Hetifah Sjaifudian. Dengan kunjungan ini, Ibu Hetifah dapat melihat langsung situasi di lapangan, khususnya TK. Harapannya, upaya bersama kita untuk membangun Generasi Emas 2045 bisa diwujudkan secara bertahap melalui penguatan PAUD.”

Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen berinteraksi langsung dengan murid-murid TK Angkasa di dalam ruang kelas. Ia memperkenalkan konsep matematika untuk anak usia dini. “Prinsip pendidikan di TK adalah bermain sambil belajar, agar motorik dan pembentukan karakter anak dapat berjalan,” urainya.

Selain itu, Mendikdasmen juga menyerahkan bantuan untuk operasional sekolah serta 80 paket school kit yang terdiri dari ransel, buku gambar, buku cerita, krayon, dan alat tulis. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut.

Mendikdasmen menjelaskan bahwa Palembang dipilih sebagai lokasi pertama kunjungan kerja karena kekayaan sejarahnya. “Sumatra Selatan, khususnya Palembang, adalah salah satu pusat peradaban dunia. Kejayaan indonesia dimulai dari Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini menjadi pusat interaksi dan pengembangan budaya Indonesia yang berperan membentuk jati diri bangsa kita.”

Dengan kunjungan ini, Abdul Mu’ti berharap upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya PAUD, dapat semakin optimal. Kemendikdasmen berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak di Indonesia, menuju tercapainya Generasi Emas 2045.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI

Mentas PAUDPEDIA 2024 Deklarasikan Pemenuhan Hak Kemampuan Fondasi Anak Usia Dini

Siaran Pers
No. 341/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 29 Juli 2024 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidkan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 2024 sebagai momentum untuk mengampanyekan dan melakukan deklarasi pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini.
Lebih dari 120 anak dari 30 Satuan Pendidikan jenjang PAUD, guru pendamping, kepala sekolah, orang tua, wali murid, pendongeng, dan puluhan komunitas pegiat pendidikan anak dengan penuh sukacita mengikuti Perayaan Hari Anak Nasional dan Kick Off Mentas PAUDPEDIA 2024. Acara ini berlangsung di Cibis Cilandak, Senin (29/7) dan melakukan Deklarasi Pemenuhan Hak Fondasi Anak Indonesia melalui cap tangan atau finger paint.
Perayaan Hari Anak Nasional tahun ini juga sekaligus menjadi momen Kick Off Media dan Kreativitas (Mentas) PAUDPEDIA 2024. Acara ini diinisiasi oleh Direktorat PAUD Kemendikbudristek untuk memberikan ruang bagi anak-anak PAUD dalam berkreativitas, serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendukung kreativitas anak-anak PAUD.
“Terdapat banyak ajang kreativitas yang nantinya bisa diikuti oleh anak-anak PAUD dan orang dewasa. Kami berharap bapak dan ibu dapat berpartisipasi mengirimkankan karya-karya terbaiknya. Acara puncak akan dilakukan pada bulan November, sekaligus pengumuman pemenang Mentas PAUDPEDIA 2024,” ujar Direktur PAUD Kemendikbudristek, Komalasari saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut, Komalasari menjelaskan pengertian fase fondasi PAUD yaitu fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal. Fase yang tidak hanya siap untuk bersekolah, namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan untuk anak di masa depan.
Terdapat 6 kemampuan fondasi yang perlu kita tumbuhkan pada diri anak-anak kita, antara lain mengenal nilai agama dan budi pekerti keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar ,,, , kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, dan pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif.
“Pemenuhan kemampuan fondasi ini perlu dukungan dari semua pihak. Baik bapak ibu guru yang berada di satuan PAUD, dan ayah bunda sebagai orang tua di rumah, dan semua masyarakat yang menjadi lingkungan belajar anak usia dini,” ujarnya.
Komalasari menyebut, dalam konteks satuan PAUD, ada upaya peningkatan kualitas layanan PAUD yang perlu kita lakukan secara berkelanjutan. Mulai dari memastikan pembelajaran yang berpusat pada murid; dukungan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini; kemitraan orang tua; iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebhinekaan; pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi; dan yang paling penting kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya untuk perbaikan layanan berkelanjutan. Direktorat PAUD berkomitmen untuk membantu satuan PAUD dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD secara berkelanjutan.
“Beragam alat bantu sudah disediakan seperti Rapor Pendidikan PAUD yang dapat digunakan satuan PAUD untuk mengetahui aspek yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki, Implementasi KurikulumMerdeka untuk membantu pembelajaran yang berpusat pada murid, Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan untuk memastikan terjadi transisi yang smooth dari jenjang PAUD ke SD, Gerakan Sekolah Sehat untuk membantu anak-anak Indonesia tercukupi kebutuhan kesehatannya, dan masih banyak program serta gerakan-gerakan lainnya yang dapat membantu pemenuhan layanan untuk anak usia dini,” pungkasnya.
Setiap tahunnya, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Tahun ini merupakan peringatan yang ke-40, dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Turut hadir dalam acara ini Bunda PAUD Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjiri, Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, Deputi Perlindungan Anak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua DPW Dharma Wanita Kemendikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, dan sejumlah Ketua Organisasi Mitra Kemendikbudristek. Acara ini menampilkan Kak Ria Enes dan pemenang Mentas PAUDPEDIA 2023, Budi Kristanda.

Tentang Mentas PAUDPEDIA 2024
Mentas PAUDPEDIA merupakan kegiatan yang dipersembahkan oleh Direktorat PAUD untuk memberikan ruang kreativitas bagi anak usia dini dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. Mentas PAUDPEDIA pertama kali digelar di tahun 2023.
Pada tahun 2024 terdapat 5 kategori untuk anak usia dini yaitu Kreativitas Anak Indonesia Bercerita, Kreativitas Kreasi Tari Anak, Kreativitas Pementasan Drama Anak, Senam Sekolah Sehat Anak Usia Dini, dan Menyanyi Anak Usia Dini.
Dan juga terdapat 3 kategori untuk masyarakat umum yaitu Kreativitas Buku Cerita Bergambar untuk Anak Usia Dini, Kreativitas Dongeng untuk Anak Indonesia, Kreativitas Cipta lagu untuk Anak Usia Dini. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman paudpedia.kemdikbud.go.id dan media sosial @paudpedia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar

Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berlangsung Meriah dan Ramai Pengunjung

Siaran Pers
Nomor: 295/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 5 Juli 2024 – Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (5/7) siang berlangsung meriah. Agenda yang diselenggarakan untuk menyebarluaskan energi, semangat, dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka tersebut diramaikan oleh lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagai ekosistem pendidikan di Indonesia.
Selain menghadirkan dua sesi gelar wicara dengan pembicara inspiratif dari pemangku kepentingan pendidikan seperti murid, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah, agenda ini turut memamerkan 46 karya peserta terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024 yang memberikan gambaran pembelajaran relevan dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia. Karya terpilih disebar di panel-panel walking gallery sekitar area tempat duduk serta melalui stan “Di Balik Potret Cerita”, dengan tujuan agar pengunjung dapat melihat langsung karya dari lebih dekat dan berinteraksi dengan para peserta terpilih yang turut diundang pada agenda tersebut. Selain karya terpilih terdapat juga 221 karya relevan yang ditayangkan secara digital.
Salah satu pengunjung, Angelina Putri Siregar dari SMP Negeri 1 Martapura, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan mengungkapkan kebahagiaannya dapat hadir dalam gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Ia mengatakan sangat menikmati pameran Potret Cerita Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pengalaman baru.
“Saya menikmati salah satu video terpilih berjudul Karya Manis dari Sugarboy karya Muhammad Athallah Rasikhah, peserta didik Kelas XI dari SLBN Cicendo Kota Bandung. Dia bercerita bagaimana Kurikulum Merdeka membuat dia dapat mengembangkan bakat dan minatnya khususnya di bidang desain grafis. Ternyata Kurikulum Merdeka juga dirasakan dampaknya oleh teman-teman berkebutuhan khusus,” terang Angelina bercerita tentang salah satu karya yang ditontonnya melalui pameran digital.
Jessica juga mengungkapkan dirinya senang berkeliling ke stan-stan lain di gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Mulai dari stan Gerakan Sekolah Sehat sampai ke stan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Selain itu, ia ikut menikmati permainan di stan salah satu mitra Kemendikbudristek. “Seru, saya keliling-keliling dan sempat baca juga buku-buku tentang Kampus Merdeka, lalu saya ikut permainan nalar di salah satu stan mitra Kemendikbudristek,” lanjut Jessica.
Sisviana Etyka Sari bersama keluarganya datang jauh-jauh dari Sukoharjo untuk menyaksikan rangkaian Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Ia mengungkapkan bahwa dirinya datang sebagai pendidik, sekaligus sebagai orang tua, karena anaknya sangat semangat ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tetapi belum berkesempatan terpilih.
“Karena mumpung lagi liburan jadi anak dan suami saya ajak ke acara ini. Anak saya juga ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tapi belum terpilih. Dia sangat bersemangat dengan program Kurikulum Merdeka dan beberapa program Kemendikbudristek lain dia juga ikut seperti Kihajar STEM,” kata Sisviana yang juga merupakan Kepala Sekolah SD Negeri Kragilan 01, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, Prov. Jawa Tengah.
Sisviana mengungkapkan sangat menikmati sajian pameran dalam Pucak Festival Kurikulum Merdeka. Salah satu karya Potret Cerita Kurikulum Merdeka yang menurutnya sangat menginspirasi adalah karya terpilih dari Kalimantan Selatan. “Inspiratif sekali, pesan yang didapat tentang Kurikulum Merdeka sangat luar biasa, meskipun jauh dari kota tetapi mereka tetap tetap semangat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” terangnya bersemangat.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus sekaligus pengampu Puncak Festival Kurikulum Merdeka, Aswin Wihdiyanto mengatakan, gelaran ini memang dirancang sebagai ruang untuk menyebarluaskan berbagai inovasi yang telah dilakukan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas agar dapat menginspirasi lebih banyak pihak yang terlibat. Dalam sambutannya Aswin mengungkapkan, festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat tahun ajaran baru 2024/2025 dengan Kurikulum Merdeka.
“Senang antusias pemangku kepentingan untuk hadir Festival Kurikulum Merdeka secara langsung maupun secara daring. Semoga dengan disebarkannya inspirasi, inovasi, dan pengalaman nyata pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, serta manfaat yang dirasakan oleh orang tua, festival ini berupaya menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka,” terang Aswin.
Potret Cerita merupakan kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan dari 22 April hingga 2 Juni 2024. Potret Cerita merupakan sebuah ruang belajar dan berbagi cerita seru tentang pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, dalam bentuk unggahan karya foto dan video melalui media sosial. Dari 43.000 karya yang telah diunggah, ada 46 karya terpilih yang dipamerkan dalam kegiatan Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Selain itu, terdapat 221 karya foto dan video terpilih yang disajikan pada pameran digital Festival Kurikulum Merdeka sebagai inspirasi bagi guru, orang tua, murid dan masyarakat luas yang dapat diakses melalui feskurmer.kemdikbud.go.id.
Mari sambut tahun ajaran baru 2024/2025 dengan bergerak bersama tingkatkan kualitas layanan pendidikan dengan Kurikulum Merdeka!

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar
#FestivalKurikulumMerdeka2024
#BergerakBersamaLanjutkanMerdekaBelajar
#AnugerahMerdekaBelajar