Tag Archives: #sipers

Mentas PAUDPEDIA 2024 Deklarasikan Pemenuhan Hak Kemampuan Fondasi Anak Usia Dini

Siaran Pers
No. 341/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 29 Juli 2024 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidkan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) menjadikan peringatan Hari Anak Nasional 2024 sebagai momentum untuk mengampanyekan dan melakukan deklarasi pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini.
Lebih dari 120 anak dari 30 Satuan Pendidikan jenjang PAUD, guru pendamping, kepala sekolah, orang tua, wali murid, pendongeng, dan puluhan komunitas pegiat pendidikan anak dengan penuh sukacita mengikuti Perayaan Hari Anak Nasional dan Kick Off Mentas PAUDPEDIA 2024. Acara ini berlangsung di Cibis Cilandak, Senin (29/7) dan melakukan Deklarasi Pemenuhan Hak Fondasi Anak Indonesia melalui cap tangan atau finger paint.
Perayaan Hari Anak Nasional tahun ini juga sekaligus menjadi momen Kick Off Media dan Kreativitas (Mentas) PAUDPEDIA 2024. Acara ini diinisiasi oleh Direktorat PAUD Kemendikbudristek untuk memberikan ruang bagi anak-anak PAUD dalam berkreativitas, serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendukung kreativitas anak-anak PAUD.
“Terdapat banyak ajang kreativitas yang nantinya bisa diikuti oleh anak-anak PAUD dan orang dewasa. Kami berharap bapak dan ibu dapat berpartisipasi mengirimkankan karya-karya terbaiknya. Acara puncak akan dilakukan pada bulan November, sekaligus pengumuman pemenang Mentas PAUDPEDIA 2024,” ujar Direktur PAUD Kemendikbudristek, Komalasari saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut, Komalasari menjelaskan pengertian fase fondasi PAUD yaitu fase yang menjadi pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal. Fase yang tidak hanya siap untuk bersekolah, namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan untuk anak di masa depan.
Terdapat 6 kemampuan fondasi yang perlu kita tumbuhkan pada diri anak-anak kita, antara lain mengenal nilai agama dan budi pekerti keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar ,,, , kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, dan pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif.
“Pemenuhan kemampuan fondasi ini perlu dukungan dari semua pihak. Baik bapak ibu guru yang berada di satuan PAUD, dan ayah bunda sebagai orang tua di rumah, dan semua masyarakat yang menjadi lingkungan belajar anak usia dini,” ujarnya.
Komalasari menyebut, dalam konteks satuan PAUD, ada upaya peningkatan kualitas layanan PAUD yang perlu kita lakukan secara berkelanjutan. Mulai dari memastikan pembelajaran yang berpusat pada murid; dukungan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini; kemitraan orang tua; iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebhinekaan; pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi; dan yang paling penting kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya untuk perbaikan layanan berkelanjutan. Direktorat PAUD berkomitmen untuk membantu satuan PAUD dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD secara berkelanjutan.
“Beragam alat bantu sudah disediakan seperti Rapor Pendidikan PAUD yang dapat digunakan satuan PAUD untuk mengetahui aspek yang sudah baik dan yang perlu diperbaiki, Implementasi KurikulumMerdeka untuk membantu pembelajaran yang berpusat pada murid, Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan untuk memastikan terjadi transisi yang smooth dari jenjang PAUD ke SD, Gerakan Sekolah Sehat untuk membantu anak-anak Indonesia tercukupi kebutuhan kesehatannya, dan masih banyak program serta gerakan-gerakan lainnya yang dapat membantu pemenuhan layanan untuk anak usia dini,” pungkasnya.
Setiap tahunnya, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Tahun ini merupakan peringatan yang ke-40, dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Turut hadir dalam acara ini Bunda PAUD Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjiri, Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, Deputi Perlindungan Anak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua DPW Dharma Wanita Kemendikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, dan sejumlah Ketua Organisasi Mitra Kemendikbudristek. Acara ini menampilkan Kak Ria Enes dan pemenang Mentas PAUDPEDIA 2023, Budi Kristanda.

Tentang Mentas PAUDPEDIA 2024
Mentas PAUDPEDIA merupakan kegiatan yang dipersembahkan oleh Direktorat PAUD untuk memberikan ruang kreativitas bagi anak usia dini dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. Mentas PAUDPEDIA pertama kali digelar di tahun 2023.
Pada tahun 2024 terdapat 5 kategori untuk anak usia dini yaitu Kreativitas Anak Indonesia Bercerita, Kreativitas Kreasi Tari Anak, Kreativitas Pementasan Drama Anak, Senam Sekolah Sehat Anak Usia Dini, dan Menyanyi Anak Usia Dini.
Dan juga terdapat 3 kategori untuk masyarakat umum yaitu Kreativitas Buku Cerita Bergambar untuk Anak Usia Dini, Kreativitas Dongeng untuk Anak Indonesia, Kreativitas Cipta lagu untuk Anak Usia Dini. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman paudpedia.kemdikbud.go.id dan media sosial @paudpedia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar

Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berlangsung Meriah dan Ramai Pengunjung

Siaran Pers
Nomor: 295/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 5 Juli 2024 – Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (5/7) siang berlangsung meriah. Agenda yang diselenggarakan untuk menyebarluaskan energi, semangat, dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka tersebut diramaikan oleh lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagai ekosistem pendidikan di Indonesia.
Selain menghadirkan dua sesi gelar wicara dengan pembicara inspiratif dari pemangku kepentingan pendidikan seperti murid, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah, agenda ini turut memamerkan 46 karya peserta terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024 yang memberikan gambaran pembelajaran relevan dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia. Karya terpilih disebar di panel-panel walking gallery sekitar area tempat duduk serta melalui stan “Di Balik Potret Cerita”, dengan tujuan agar pengunjung dapat melihat langsung karya dari lebih dekat dan berinteraksi dengan para peserta terpilih yang turut diundang pada agenda tersebut. Selain karya terpilih terdapat juga 221 karya relevan yang ditayangkan secara digital.
Salah satu pengunjung, Angelina Putri Siregar dari SMP Negeri 1 Martapura, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan mengungkapkan kebahagiaannya dapat hadir dalam gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Ia mengatakan sangat menikmati pameran Potret Cerita Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pengalaman baru.
“Saya menikmati salah satu video terpilih berjudul Karya Manis dari Sugarboy karya Muhammad Athallah Rasikhah, peserta didik Kelas XI dari SLBN Cicendo Kota Bandung. Dia bercerita bagaimana Kurikulum Merdeka membuat dia dapat mengembangkan bakat dan minatnya khususnya di bidang desain grafis. Ternyata Kurikulum Merdeka juga dirasakan dampaknya oleh teman-teman berkebutuhan khusus,” terang Angelina bercerita tentang salah satu karya yang ditontonnya melalui pameran digital.
Jessica juga mengungkapkan dirinya senang berkeliling ke stan-stan lain di gelaran Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024. Mulai dari stan Gerakan Sekolah Sehat sampai ke stan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Selain itu, ia ikut menikmati permainan di stan salah satu mitra Kemendikbudristek. “Seru, saya keliling-keliling dan sempat baca juga buku-buku tentang Kampus Merdeka, lalu saya ikut permainan nalar di salah satu stan mitra Kemendikbudristek,” lanjut Jessica.
Sisviana Etyka Sari bersama keluarganya datang jauh-jauh dari Sukoharjo untuk menyaksikan rangkaian Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Ia mengungkapkan bahwa dirinya datang sebagai pendidik, sekaligus sebagai orang tua, karena anaknya sangat semangat ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tetapi belum berkesempatan terpilih.
“Karena mumpung lagi liburan jadi anak dan suami saya ajak ke acara ini. Anak saya juga ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka tapi belum terpilih. Dia sangat bersemangat dengan program Kurikulum Merdeka dan beberapa program Kemendikbudristek lain dia juga ikut seperti Kihajar STEM,” kata Sisviana yang juga merupakan Kepala Sekolah SD Negeri Kragilan 01, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, Prov. Jawa Tengah.
Sisviana mengungkapkan sangat menikmati sajian pameran dalam Pucak Festival Kurikulum Merdeka. Salah satu karya Potret Cerita Kurikulum Merdeka yang menurutnya sangat menginspirasi adalah karya terpilih dari Kalimantan Selatan. “Inspiratif sekali, pesan yang didapat tentang Kurikulum Merdeka sangat luar biasa, meskipun jauh dari kota tetapi mereka tetap tetap semangat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” terangnya bersemangat.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus sekaligus pengampu Puncak Festival Kurikulum Merdeka, Aswin Wihdiyanto mengatakan, gelaran ini memang dirancang sebagai ruang untuk menyebarluaskan berbagai inovasi yang telah dilakukan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menghadirkan pembelajaran berkualitas agar dapat menginspirasi lebih banyak pihak yang terlibat. Dalam sambutannya Aswin mengungkapkan, festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat tahun ajaran baru 2024/2025 dengan Kurikulum Merdeka.
“Senang antusias pemangku kepentingan untuk hadir Festival Kurikulum Merdeka secara langsung maupun secara daring. Semoga dengan disebarkannya inspirasi, inovasi, dan pengalaman nyata pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, serta manfaat yang dirasakan oleh orang tua, festival ini berupaya menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka,” terang Aswin.
Potret Cerita merupakan kegiatan pembuka dari rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan dari 22 April hingga 2 Juni 2024. Potret Cerita merupakan sebuah ruang belajar dan berbagi cerita seru tentang pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka, dalam bentuk unggahan karya foto dan video melalui media sosial. Dari 43.000 karya yang telah diunggah, ada 46 karya terpilih yang dipamerkan dalam kegiatan Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Selain itu, terdapat 221 karya foto dan video terpilih yang disajikan pada pameran digital Festival Kurikulum Merdeka sebagai inspirasi bagi guru, orang tua, murid dan masyarakat luas yang dapat diakses melalui feskurmer.kemdikbud.go.id.
Mari sambut tahun ajaran baru 2024/2025 dengan bergerak bersama tingkatkan kualitas layanan pendidikan dengan Kurikulum Merdeka!

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar
#FestivalKurikulumMerdeka2024
#BergerakBersamaLanjutkanMerdekaBelajar
#AnugerahMerdekaBelajar

Kemendikbudristek Gelar Kembali Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar

Siaran Pers
Nomor: 288/sipers/A6/VII/2024

Jakarta, 4 Juli 2024 – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) akan menyelenggarakan Puncak Festival Kurikulum Merdeka x Anugerah Merdeka
Belajar, Jumat (5/7). Acara yang akan digelar di Lobby Plenary dan Plenary Hall Jakarta Convention Center
(JCC), Jakarta ini merupakan gabungan dua kegiatan besar dan menjadi ruang inspirasi, ekspresi, dan
edukasi bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Gelaran ini juga menjadi puncak perayaan atas partisipasi dan gotong royong semua pihak dalam
mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Pada kesempatan ini juga turut diberikan apresiasi
kepada para guru, peserta didik, orang tua, perwakilan pemerintah daerah, dan pihak-pihak yang dalam
kurun waktu satu tahun terakhir telah menunjukkan komitmennya menciptakan ekosistem pendidikan yang
berdaya dan saling menguatkan.
Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar bertujuan untuk menyebarluaskan
energi, semangat, dan praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka serta program prioritas lainnya dari
Direktorat Jenderal Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Selain itu, kegiatan ini merupakan
momentum semangat akhir tahun ajaran untuk berbagi pengalaman positif dalam pelaksanaan Kurikulum
Merdeka, memberikan apresiasi dan memperkuat komitmen pemangku kepentingan, termasuk pemerintah
daerah, satuan pendidikan, dan orang tua, dalam mendukung Gerakan Merdeka Belajar.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan
untuk meningkatkan semangat gotong royong dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara
berkelanjutan mulai dari Kurikulum Merdeka dan program-program prioritas lainnya yang telah terbukti
memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Puncak Festival Kurikulum Merdeka ini akan menyajikan berbagai kegiatan menarik dan inspiratif. Salah
satunya dengan menampilkan 46 karya terpilih dari 43 ribu karya yang telah dikirim oleh pendidik, peserta
didik, dan orang tua yang mengirimkan Potret Cerita Kurikulum Merdeka. Di sini, para peserta dapat berbagi
pengalaman dan praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka serta berbagi semangat menyambut
Tahun Ajaran Baru 2024/2025,” ujar Iwan saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7).
Sedangkan dalam Anugerah Merdeka Belajar, Kemendikbudristek akan memberikan penghargaan untuk
pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen dalam mendukung Gerakan Merdeka Belajar.
Anugerah Merdeka Belajar bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memperkuat dukungan para
pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan.
Rangkaian acara juga diisi dengan gelar wicara yang akan menghadirkan sosok-sosok inspiratif dari
stakeholder pendidikan seperti peserta didik, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah.
Gelar wicara yang akan dipandu oleh Nucha Bachri dan Shahnaz Haque sebagai moderator ini akan
membahas semangat menciptakan pembelajaran menyenangkan untuk peserta didik dan gotong royong
memperkuat ekosistem pendidikan dalam penerapan Kurikulum Merdeka serta Gerakan Merdeka Belajar.
Selain itu akan ada sesi Kids Talk yang menampilkan murid-murid berbakat dan akan berbagi cerita tentang
pengembangan diri di sekolah. Nabila Ramadhani, seorang murid dari SDN 2 Citatah, Kabupaten Bandung
Barat akan berbicara tentang perkembangan dini dan dukungan ekosistem pembelajaran yang berfokus
pada siswa.
Berikutnya, Muhammad Attalah Rasikhah, murid dari SLBN Cicendo, Kota Bandung, akan turut bercerita
tentang kesenangan belajar di sekolah dengan dukungan guru-guru yang terus percaya dengan potensi,
bakat dan minat murid. Akan hadir juga, Gilbert Jambormias, murid dari SMA Xaverius Ambon, dengan sajian
musik khas Maluku yang mencerminkan toleransi yang dibangun melalui Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5).
Puncak Festival Kurikulum Merdeka diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta. Sementara
Anugerah Merdeka Belajar rencananya akan dihadiri oleh 600 peserta. Masyarakat yang tidak bisa hadir
secara langsung untuk menyaksikan acara ini, dapat menonton melalui YouTube KEMENDIKBUD RI.
“Dua agenda besar yang digagas Ditjen PAUD Dikdasmen ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dalam
menyongsong tahun ajaran baru melalui kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah
daerah, satuan pendidikan, orang tua, mitra, komunitas, dan masyarakat untuk saling berbagi dan
menguatkan,” pungkas Iwan Syahril.
Dirjen PAUD Dikdasmen juga berharap dengan menunjukkan semangat gotong royong yang sudah
terbangun di berbagai daerah di Indonesia, maka ekosistem pendidikan akan dapat terus menjaga nyala
semangat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan, menciptakan lingkungan
sekolah yang aman, inklusif, guna mewujudkan generasi penerus berkarakter Pancasila.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka

Strategi Kemendikbudristek, Kemenko PMK, KPK, KPAI, dan Ombudsman Perkuat Pengawasan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

Siaran Pers
Nomor: 255/sipers/A6/VI/2024

Strategi Kemendikbudristek, Kemenko PMK, KPK, KPAI, dan Ombudsman Perkuat Pengawasan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

Jakarta, 21 Juni 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia (Kemenko PMK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Ombudsman Republik Indonesia memperkuat pengawasan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 agar dapat berjalan dengan objektif, transparan, dan akuntabel melalui Forum Bersama Pengawasan Pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025.

Melalui kegiatan ini, Kemendikbudristek bersama kementerian/lembaga/instansi terkait mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengimplementasikan dan melakukan pengawasan proses PPDB. Dalam implementasi pengawasan, Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek dan Inspektorat Daerah terus berkoordinasi dengan Ombudsman Republik Indonesia, pemerintah daerah (Pemda) dan pemangku kepentingan di daerah, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan/atau aparat penegak hukum.

“Kemendikbudristek berkoordinasi dengan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Ombudsman sebagai pihak yang sering mendapat aduan terkait pelayanan publik dari institusi pemerintahan untuk bersama mengawal proses pelaksanaan PPDB,” ujar Inspektur Jenderal (Irjen), Chatarina Muliana Girsang, dalam sesi gelar wicara bertajuk “Strategi dan Tantangan pengawasan PPDB” di Jakarta, Jumat (21/6).

Selain itu, Kemendikbudristek juga mendorong Pemda serta pemangku kepentingan di daerah di antaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kepolisian, Kejaksaan, Komando Distrik Militer, dan Komando Rayon untuk menandatangani komitmen bersama dukungan pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 yang objektif, transparan, dan akuntabel.

Melalui BPMP, Kemendikbudristek melakukan sosialisasi, fasilitasi, dan pembinaan kepada Pemda terkait PPDB. Untuk kemudian Kemendikbudristek mengajak Pemda melakukan pembinaan dan pengawasan proses PPDB di wilayahnya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, menyampaikan, “Dalam melakukan pengawasan, kami membentuk Sistem Pengawasan Terpadu PPDB sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan dalam proses penerimaan peserta didik. Untuk menjalankan hal ini, dibutuhkan sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara kementerian dan lembaga terkait.”

Dijelaskan oleh Warsito bahwa Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Pengawasan PPDB memiliki tiga peran penting, yaitu pencegahan, yang dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait PPDB kepada peserta didik, orang tua, dan masyarakat, melakukan pengawasan langsung agar seluruh tahapan PPDB berjalan sesuai prosedur; serta memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan terkait proses administrasi dan pelanggaran yang terjadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Keasistenan Utama VII Ombudsman Republik Indonesia, Diah Suryaningrum, menyampaikan terkait mekanisme pengelolaan pengaduan masyarakat sebagai bagian dari strategi pengawasan. Ombudsman sebagai salah satu pengawas pelayanan publik, bertugas menerima, menindaklanjuti, dan menyelesaikan aduan terus berupaya menyelesaikan masalah secepat mungkin.

“Ketika ada indikasi kecurangan dalam PPDB, sesegera mungkin kami meminta klarifikasi, mengumpulkan bukti, hingga membuat hasil akhir laporan pemeriksaan dalam jangka waktu cepat kemudian mengambil satu tindakan korektif yang akan disampaikan kepada sekolah atau dinas terkait untuk ditindaklanjuti,” terang Diah.

Perencana Muda pada Sub Koordinator Data dan Monev Bagian Perencanaan yang hadir mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Benjamin Sibarani, mengungkapkan bahwa Kemendagri bersama kementerian terkait telah secara intensif melakukan pembinaan umum dan teknis sesuai kewenangan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas pemerintah daerah di bidang pendidikan, termasuk mendorong pemenuhan Standar Pelayanan Minimal pendidikan oleh pemerintah daerah

“Kemendagri melakukan pembinaan umum, termasuk Standar Pelayanan Minimal yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah. PPDB berkaitan dengan daya tampung, kami sangat mendorong pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam pemenuhan daya tampung dan pemerataan kualitas layanan pendidikan, melalui Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, pemerintah daerah dapat melakukan pemenuhan daya tampung berdasarkan data,” jelas Benjamin.

Melalui pelaksanaan forum bersama ini, diharapkan agar seluruh tahapan PPDB, baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan, yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau satuan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan pedoman pemerintah dan petunjuk teknis yang berlaku.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI

#MerdekaBelajar

Kemendikbudristek dan Dharma Wanita Persatuan Bersinergi Dukung Kesehatan Gizi dan Jiwa Remaja Indonesia

Siaran Pers
Nomor: 240/sipers/A6/VI/2024

Jakarta, 13 Juni 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek menyelenggarakan Gelar Wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) 2024. Gelar wicara yang berlangsung di Jakarta, Kamis (13/6) ini mengangkat tema “Melalui Gerakan Sekolah Sehat Kita Wujudkan Generasi Emas Indonesia Yang Sehat, Kuat, Cerdas, dan Berkarakter.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta kegiatan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri, pentingnya menjaga kesehatan jiwa remaja, dan mendorong akselerasi implementasi Gerakan Sekolah Sehat di satuan pendidikan. 

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, menekankan bahwa dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sangat penting untuk memastikan pemenuhan gizi yang seimbang dan memberikan perhatian yang cukup terhadap kesehatan jiwa para peserta didik.

“Melalui kesempatan ini, saya berharap kita semua dapat lebih memahami pentingnya kesehatan jiwa dan gizi dalam pendidikan, guna memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila,” ujar Dirjen Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Pusat, Teti Herawati, saat membuka kegiatan gelar wicara secara resmi, menyambut dengan antusias dan mendukung penuh penyelenggaraan Gelar Wicara GSS oleh Kemendikbudristek. Ia mengungkapkan bahwa acara ini sangat penting karena menyajikan informasi tentang kesehatan gizi dan jiwa yang disampaikan langsung oleh para pakar, sehingga dapat memperkaya wawasan para orang tua dan peserta didik serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu-isu ini.

“Kami menyadari peran DWP dalam mendukung peserta didik di lingkungan kami untuk dapat melakukan pembiasaan gaya hidup sehat, melalui berbagai hal sederhana. Pembiasaan ini tidak hanya dilakukan di sekolah oleh para guru namun perlu dimulai dan dilanjutkan di rumah melalui bimbingan orang tua yang mendampingi putra-putrinya dalam keseharian,” terang Teti.

Selaku Ketua Panitia Penyelenggara Gelar Wicara, Ketua Dharma Wanita Persatuan  Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Xanty Iwan Syahril, dalam laporannya menyampaikan, “Terkait sehat gizi, Gelar Wicara GSS 2024 berupaya untuk mendorong pembiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi peserta didik putri. Di sisi lain, untuk sehat jiwa bagi peserta didik jenjang SMP dan SMA, kami melihat pentingnya kemampuan untuk mengenal dan mengatur emosi, perilaku, dan keterampilan psiko-sosial yang merupakan salah satu kegiatan sehat jiwa.”

Gelar Wicara GSS 2024 menghadirkan para pakar yang memiliki keahlian di bidang kesehatan gizi dan jiwa serta wakil orang tua. Salah satu pakar, Lovely Daisy, yang merupakan Direktur Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Lovely menjelaskan masalah utama terkait gizi yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang, terutama zat gizi mikro.

“Saat ini Indonesia menghadapi tiga beban masalah gizi, yakni dalam hal kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan defisiensi mikronutrien. Masalah zat gizi yang banyak terjadi salah satunya adalah kekurangan zat besi, sebagaimana kita ketahui sepertiga remaja putri di Indonesia mengalami anemia,” terang Lovely.

Lebih lanjut, Lovely menambahkan bahwa permasalahan gizi ini pun memengaruhi kemampuan belajar mereka dalam meraih prestasi di sekolah. “Anemia pada usia remaja berdampak menurunkan tingkat konsentrasi, yang kemudian memengaruhi prestasi belajar mereka.”

Rose Mini Agoes Salim, atau yang biasa dipanggil Bunda Romi, Psikolog, Dosen, dan Guru Besar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, juga menjadi salah satu narasumber dalam acara ini. Bunda Romi menuturkan bahwa berdasarkan penelitian, saat ini masalah kesehatan jiwa yang banyak terjadi di kalangan remaja di antaranya tingkat kecemasan yang tinggi, stress, masalah konsentrasi, dan merasa tidak tenang.

Menurutnya, anak usia remaja menjadi rentan terhadap isu kesehatan jiwa salah satunya disebabkan oleh masalah konsep diri. “Hasil introspeksi dan umpan balik dari lingkungan yang diterima anak tentang dirinya, akan dia evaluasi dan membangun konsep dirinya sendiri. Jika banyak hal negatif yang dia terima, tentu akan berdampak negatif pada kesehatan jiwanya,” jelas Bunda Romi.

Bunda Romi juga menyebut bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental. “Mengunggah sesuatu di media sosial memiliki banyak dampak, salah satunya cyber bullying. Anak remaja kita belum tentu siap menghadapi ini, dan dapat berdampak pada konsep diri dan kepercayaan dirinya. Untuk mengantisipasi ini, saya selalu menyarankan orang tua memiliki kontrol terhadap teknologi digital yang digunakan oleh anaknya.”

Ferry Yunita, Ketua Komite SMP Negeri 177 Jakarta, yang hadir sebagai perwakilan orang tua peserta didik, menyatakan setuju bahwa Gerakan 5 Sehat yang diterapkan di sekolah sangat bermanfaat bagi anaknya. Sebagai orang tua, ia juga menerapkan prinsip-prinsip program tersebut di rumah untuk memastikan anaknya terbiasa dengan gaya hidup yang bersih dan sehat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal. 

“Sebagai orang tua saya berusaha selalu membersamai anak. Ketika anak melakukan hal yang menurut kita salah jangan langsung dihakimi. Selain itu, saya juga membiasakan mereka makan dengan gizi seimbang. Sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan sayur dan buah. Mereka pun lebih sering mengkonsumsi makanan yang dibuatkan dari rumah, sehingga lebih mudah dikontrol,” ungkap Ferry.

Kegiatan gelar wicara ini diikuti oleh 1.210 orang peserta, sebanyak 210 orang hadir secara luring dan 1.000 orang mengikuti secara daring. Peserta terdiri dari unsur pejabat di lingkungan Ditjen PAUD Dikdasmen, pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Pusat, Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek Pusat dan Daerah, Yayasan Bhakti Idata, dan Koperasi Arta Wardhana. Di samping itu, gelar wicara ini diikuti pula oleh kepala sekolah dan guru yang mewakili beberapa sekolah di Jakarta.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI        

#MerdekaBelajar

Gala Kreasi Video Gerakan Sekolah Sehat 2024 Kembali Dibuka, Catat Tanggal Pendaftarannya!

Siaran Pers
Nomor: 153/sipers/A6/V/2024

Jakarta, 6 Mei 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Gala Kreasi Video Gerakan Sekolah Sehat sebagai bentuk apresiasi kepada satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat (GSS).

Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada seluruh warga sekolah untuk berkreasi menggambarkan praktik baik implementasi 5 Sehat, meliputi: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, Sehat Lingkungan. Tema yang diangkat untuk kegiatan tahun ini adalah “Sekolah Sehat, Generasi Hebat”.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP), I Nyoman Rudi Kurniawan, meyakini bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif. Ia berharap, kegiatan ini dapat semakin mendorong masifnya implementasi Gerakan Sekolah Sehat oleh satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Kita berharap hal ini akan berujung pada meningkatnya status kesehatan satuan pendidikan dan seluruh ekosistemnya, terutama kesehatan para peserta didik,” ujar Nyoman yang merupakan Supervisor dari Gerakan Sekolah Sehat, Senin (6/5).

Nyoman menambahkan, Gala Kreasi Video Gerakan Sekolah Sehat 2024 diselenggarakan sejak 6 Mei hingga 30 Juni 2024. Topik lomba berfokus pada aktivasi 5 Sehat yang dibagi ke dalam dua kategori yaitu kategori Video Terbaik dan Video Inspiratif. Ajang ini dapat diikuti oleh berbagai satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) seluruh Indonesia.

“Oleh karena itu, saya juga menghimbau kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk dapat bersama-sama mendukung kegiatan ini,” tambahnya.

Terdapat sejumlah syarat dan ketentuan yang perlu diperhatikan oleh setiap calon peserta dalam berpartisipasi kegiatan, salah satunya adalah menyertakan takarir (caption) maksimal 2000 karakter berisi: nama satuan pendidikan, cerita singkat video, ajakan (mention) tiga akun satuan pendidikan lain untuk turut berpartisipasi membuat video kreasi GSS, dan menuliskan tagar (hashtag) #UKS, #GalaKreasiVideoGSS, dan #SekolahSehatGenerasiHebat.

Proses penilaian terdiri dari dua tahap. Tahap pertama melibatkan penilaian aspek administratif, termasuk kesesuaian video terhadap ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Sementara itu, tahap kedua menilai substansi video, yang mencakup kekuatan pesan serta kualitas teknis dalam pengambilan gambar dan pengeditan video.

Para pemenang akan diundang untuk menghadiri acara puncak perayaan Gala Kreasi Gerakan Sekolah Sehat 2024 di Jakarta dan akan diberikan piagam penghargaan serta dana pembinaan sebagai tanda apresiasi.

Informasi selengkapnya tentang Gala Kreasi Video Gerakan Sekolah Sehat Tahun 2024 dapat mengunjungi laman: https://uks.kemdikbud.go.id/gala-kreasi/gala-kreasi-2024

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#UKS
#GalaKreasiVideoGSS
#SekolahSehatGenerasiHebat

Festival Kurikulum Merdeka 2024 Kembali Hadirkan Potret Cerita Kurikulum Merdeka

Siaran Pers
Nomor: 113/sipers/A6/IV/2024

Jakarta, 22 April 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Potret Cerita Kurikulum Merdeka dalam rangka memeriahkan Festival Kurikulum Merdeka (FKM) tahun 2024. Sebagaimana tahun sebelumnya, aktivitas ini menjadi ruang berbagi dan belajar praktik baik yang otentik dari implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk foto dan video yang disampaikan oleh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik melalui laman media sosial mereka masing-masing.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, mengungkapkan penyelenggaraan Potret Cerita Kurikulum Merdeka dalam rangkaian Festival Kurikulum Merdeka merupakan upaya Kemendikbudristek untuk menguatkan semangat peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik dalam menyambut pembelajaran tahun ajaran baru tahun 2024/2025. Kegiatan ini sekaligus ingin menunjukkan praktik baik pembelajaran Kurikulum Merdeka yang gembira dan bermakna.

“Melalui foto dan video yang disertai cerita praktik yang dibuat oleh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik dari berbagai daerah di Indonesia, kita akan dapat melihat begitu banyak cara atau metode yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Merdeka. Praktik baik ini adalah bagian dari refleksi dan berbagi pengetahuan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka,” terang Iwan, pada Senin (22/4).

Dirjen PAUD Dikdasmen juga mengungkapkan bahwa Potret Cerita Kurikulum Merdeka merupakan salah satu agenda yang ditunggu-tunggu oleh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik dan banyak diikuti dalam rangkaian Festival Kurikulum Merdeka tahun 2023.

“Kita ingin proses belajar dan berbagi dapat menjadi budaya dan kebanggaan bagi guru, orang tua, dan peserta didik. Atmosfer ini yang sedang kita bentuk bersama-sama. Kita ingin Kurikulum Merdeka menjadi milik bersama dan kita bisa saling bergotong-royong menguatkan implementasinya,” kata Iwan.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Wihdiyanto, menambahkan bahwa jadwal pelaksanaan Potret Cerita Kurikulum Merdeka akan diselenggarakan pada 22 April hingga 19 Mei 2024, dengan tiga kategori peserta yaitu pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan peserta didik yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2021-2022, 2022-2023 dan 2023-2024.

“Untuk kategori karya sama seperti penyelenggaraan Potret Cerita Kurikulum Merdeka tahun sebelumnya, yaitu foto dan video. Masing-masing kategori peserta ini juga kita tentukan temanya. Para peserta dapat mengunggah karyanya ke Instagram, TikTok dan Youtube Shorts. Ketentuan lengkapnya nanti dapat disimak di laman Festival Kurikulum Merdeka,” ujar Aswin.

Secara garis besar, terang Aswin, rangkaian agenda dalam FKM bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi dan apresiasi kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta orang tua peserta didik yang telah mengimplementasikan dan mendukung Kurikulum Merdeka. Penyelenggaraan festival ini juga merupakan salah satu upaya bersama untuk menyebarkan praktik baik dan mendorong keberlanjutan Kurikulum Merdeka melalui cerita capaian dan dampak kurikulum tersebut.

“Melalui Festival Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek ingin menunjukkan potret gempita semangat warga pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sehingga dapat menjadi pemantik semangat bagi satuan pendidikan lainnya,” lanjut Aswin.

Simak lebih lanjut persyaratan kategori peserta, karya dan tema Potret Cerita dengan mengunduh panduan Potret Cerita pada tautan berikut bit.ly/panduanpotretcerita. Untuk informasi selengkapnya mengenai Festival Kurikulum Merdeka dapat mengunjungi laman Festival Kurikulum Merdeka berikut kurikulum.kemdikbud.go.id/festivalkurikulummerdeka dan ikuti informasi terbarunya pada Instagram Kurikulum Merdeka instagram.com/kurikulum.merdeka.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka

Penguatan Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan bagi Pemangku Kepentingan

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 9/sipers/A6/I/2024

Jakarta, 31 Januari 2024 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penguatan implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di Jakarta, Selasa (30/1). Kegiatan ini bertujuan untuk melanjutkan sinergitas dan kolaborasi lintas sektor kepada 514 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD.

Dalam pesan kunci, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Iwan Syahril menyampaikan penguatan terkait pentingnya menjalankan proses pembelajaran dengan mengedepankan enam kemampuan fondasi. “Sangat penting bagi Guru SD kelas awal, bukan hanya Guru PAUD, untuk menyasar enam kemampuan fondasi dalam pembelajaran. Bukan hanya berfokus pada baca, tulis dan hitung namun juga harus lebih holistik,” jelasnya.

Enam kemampuan fondasi tersebut terdiri atas 1) Mengenal nilai agama dan budi pekerti; 2) Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi; 3) Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar; 4) Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar; 5) Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri; serta 6) Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

Kemendikbudristek telah menerbitkan kebijakan tentang Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan pada Maret 2023 sebagai bagian dari gerakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi terkait kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD. Hasil studi Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa masih ada pemahaman yang keliru bahwa tes yang sangat berfokus pada kemampuan baca, tulis, dan hitung (calistung) adalah satu-satunya bukti keberhasilan belajar. Sehingga model tes calistung ini masih diterapkan sebagai syarat masuk SD.

Oleh karena itu, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan juga menjadi solusi atas kemampuan calistung yang dipahami secara sempit dan dianggap dapat dibangun secara instan. Berangkat dari semangat untuk menyeleraskan proses pembelajaran yang terjadi di PAUD dan SD, terbitlah Surat Edaran Nomor 0759/C/HK.04.01/2023 yang mengatur tentang penguatan transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar Kelas Awal.

Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi menambahkan, penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan sangat penting untuk mengubah miskonsepsi yang terjadi di lapangan. “Kemendikbudristek berkomitmen untuk mewujudkan penguatan gerakan ini agar pelaksanaannya berhasil, baik di tingkat pusat, daerah, sampai ke satuan pendidikan dan orang tua/masyarakat,” tuturnya.

Direktur Hasbi mengatakan, kegiatan sosialisasi ini adalah bentuk penguatan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait agar dapat melanjutkan keberhasilan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Harapannya, dapat meningkatkan pemahaman kepada Dinas Pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) tentang Surat Pemberitahuan melalui Redistribusi Surat Edaran Kepala Dinas tentang Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan di daerahnya masing-masing.

Ia menuturkan perlunya sinergisitas dan kolaborasi lintas sektor agar penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dapat dilakukan secara masif dan konstruktif. “Penguatan transisi PAUD hingga SD kelas awal atau kelas 2 (dua) sebagai bentuk pemenuhan hak setiap anak,” lanjut Hasbi.

Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan menjadi Momentum Tumbuh Kembang Anak

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PAUD, Komalasari, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa masa transisi dari PAUD ke SD/MI merupakan momen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, sudah sepantasnya satuan pendidikan di Indonesia memastikan proses ini berjalan secara baik dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan mendukung terbentuknya kemampuan fondasi yang kokoh bagi anak-anak pada jenjang pendidikan PAUD maupun di SD/MI kelas awal.

Komalasari mengungkapkan bahwa tahun lalu dunia pendidikan di Indonesia bersinergi mendorong Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kemudian, diterbitkan Surat Edaran Nomor 0759/C/HK.04.01/2023 yang mengatur tentang penguatan transisi dari Pendidikan Anak Usia DiIni (PAUD) ke Sekolah Dasar Kelas Awal. Gerakan ini telah diimplementasikan oleh lebih dari 502 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Berikutnya, dilakukan rangkaian rapat koordinasi untuk dinas dan bimbingan teknis bagi Pokja Bunda PAUD di 514 kota/kabupaten dengan melibatkan mitra untuk bergerak bersama dalam menjalankan tiga target perubahan.

Dalam gerakan Merdeka Belajar Episode ke-24 terdapat tiga target perubahan yang diharapkan dapat tercapai di tahun ajaran baru. Target tersebut yaitu 1) menghilangkan tes calistung dalam masa penerimaan siswa baru, 2) menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), serta 3) berharap satuan PAUD dan SD dapat menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan untuk membangun kemampuan fondasi.

Tiga target tersebut, menurut Komalasari, dirumuskan untuk mengatasi kesalahpahaman tentang kemampuan calistung, yang sering dianggap sebagai satu-satunya kemampuan yang perlu dipupuk pada anak usia dini. Ketiga target itu juga mengingatkan masyarakat bahwa setiap anak memiliki laju perkembangan dan kesempatan belajar yang beragam, sehingga kemampuan fondasi yang utuh perlu dibangun sejak di PAUD dan berlanjut ke kelas awal pada jenjang pendidikan dasar. Target inilah yang memandu para pendidik menerapkan praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak di PAUD dan jenjang pendidikan dasar kelas awal.

Setelah sukses melaksanakan tiga target perubahan tahun lalu sebagai siklus awal, Komalasari menegaskan, awal tahun 2024 ini menjadi saat yang tepat untuk melanjutkan siklus berikutnya dengan berbagai perbaikan dan penguatan. “Saya menyoroti pentingnya menjaga momentum ini, sehingga gerakan yang kita usung secara gotong royong dapat memberikan dampak yang lebih masif, konstruktif, dan berkesinambungan, menyebar ke berbagai satuan pendidikan,” ujar seraya menyampaikan bahwa advokasi tiga target perubahan harus terus dilakukan.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id #MerdekaBelajar

#transisipaudsd

Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2023, Bersama dalam Keberagaman Wujudkan Pendidikan Inklusif

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 720/sipers/A6/XII/2023

Jakarta, 12 Desember 2023 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 yang dirayakan penuh kehangatan, kebersamaan dan semarak, di Assembly Hall, Menara Mandiri, Jakarta, Senin (11/12). Tahun ini, tema yang dipilih Kemendikbudristek adalah “Mari Rayakan Keberagaman dan Inklusivitas”.

Sebanyak 300 undangan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari perwakilan peserta didik dari 20 sekolah dari jenjang pendidikan dasar dan menengah, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang mewakili jenjang dasar dan menengah, orang tua peserta didik penyandang disabilitas dan organisasi penyandang disabilitas.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM), Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengatakan sebagai upaya memberikan pemahaman terkait pendidikan inklusif, Kemendikbudristek telah dan akan terus menguatkan pelatihan bagi guru-guru, dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana pembelajaran, yang dapat diimplementasikan untuk seluruh peserta didik apapun latar belakangnya.

“Tahun depan kita akan meluncurkan pelatihan berjenjang dengan skema belajar mandiri melalui platform Merdeka Mengajar untuk pendidikan inklusi yang dapat diikuti oleh semua guru di Indonesia”, katanya saat membuka Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023, di Jakarta, Senin (11/12).

Selain itu, bersama dengan pemerintah daerah sebagai pemegang kewenangan penyelenggara pendidikan di seluruh daerah, Kemendikbudristek terus mendorong pelibatan orang tua dan masyarakat, agar dapat turut serta dalam penguatan pembelajaran bagi peserta didik penyandang disabilitas.

“Perangkat pemerintah daerah didorong untuk membentuk unit-unit pelayanan disabilitas bukan saja di tingkat pemerintah provinsi namun sampai pemerintahan kabupaten/kota sehingga masyarakat memiliki sebuah tim yang ada dalam pemerintah daerah yang dapat membantu mewujudkan pendidikan inklusif di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Dirjen PDM menambahkan bahwa peringatan Hari Disabilitas Internasional merupakan bagian penting untuk merefleksikan kembali perjalanan gerakan Merdeka Belajar selama empat tahun ke belakang. “Sekaligus menjadi momentum dan bagaimana kita memposisikan pendidikan berkeadilan, menjunjung tinggi kesetaraan dan inklusivitas bagi seluruh masyarakat Indonesia secara tepat,” ujarnya.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023, dimeriahkan dengan tarian tradisional Batak, pantomim dan kelompok musik dibawakan oleh peserta didik berkebutuhan khusus. Selain itu, terdapat kegiatan seni mural hingga pameran karya dan beragam produk dari 9 Sekolah Luar Biasa dan 8 UMKM yang dikelola oleh penyandang disabilitas dari berbagai lokasi di Jabodetabek. Kemeriahaan perayaan Hari Disabilitas Internasional 2023 ditutup dengan menyaksikan film dokumenter tentang Kurikulum Merdeka.

Gelar Wicara Rayakan Inklusivitas

Rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan juga dengan gelar wicara mengenai praktik baik pendidikan inklusif dari sisi guru dan peran Kemendikbudristek untuk mendorong kebijakan pendidikan inklusif. Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Aswin Wihdiyanto, menegaskan saat ini pemerintah telah memilih 20 Sekolah Luar Biasa Negeri di Indonesia agar dapat menjadi sekolah tempat uji kompetensi atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dikembangkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Menurut Aswin, terbentuknya LSP ini adalah salah satu cara untuk mendorong kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam memperoleh pendidikan keterampilan. “Bersyukur kami menjadi sekolah pertama yang menjadi tempat uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk program sablon. Dengan menjadi sekolah yang sesuai LSP, peserta didik berkebutuhan khusus akan mendapatkan kepercayaan diri serta memiliki dokumen keahlian yang bisa digunakan di dunia kerja,” ujar Kepala SLB Negeri 1 Jakarta, Dede Kurniasih. Ia berharap ke depannya dapat menghadirkan 10 jenis program keterampilan yang dapat dipilih peserta didik di sekolahnya.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#HDI2023
#PendidikanInklusif
#KiatSetara

Merdeka Belajar Menempatkan Indonesia pada Jalur yang Menjanjikan untuk Perbaikan Lebih Lanjut

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nomor: 708/sipres/A6/XII/2023

Jakarta, 8 Desember 2023 – Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development, OECD), Andreas Schleicher memuji ketangguhan sistem pendidikan Indonesia, terutama di saat pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Andreas melalui pesan video pada Peluncuran Hasil PISA 2022 di Jakarta (05/12/2023).

Andreas juga memuji peran guru di Indonesia yang memberi dukungan yang baik bagi para siswa Indonesia dan secara umum berhasil mempertahankan kualitas hasil pembelajaran. “Siswa di Indonesia melaporkan mereka banyak mendapatkan dukungan dari guru mereka selama pandemi,” jelas Andreas.

Lebih lanjut, peran orang tua tidak dapat dipungkiri dan menjadi salah satu hal yang berpengaruh kepada kualitas pembelajaran. ⁠”Di Indonesia, keterlibatan orang tua telah meningkat selama beberapa tahun terakhir dan menarik bahwa semakin banyak orang tua yang memulai dialog dan komunikasi tentang anak mereka dengan sekolah, dan semakin banyak pula guru yang memulai dialog tersebut dengan orang tua,” kata Andreas.

Di sisi lain, siswa Indonesia juga merupakan siswa yang tangguh. “Siswa Indonesia menunjukkan rasa memiliki yang kuat di sekolah dan mudah berteman serta berkolaborasi, sesuatu yang sangat penting di zaman sekarang. Siswa Indonesia juga menyampaikan bahwa mereka dapat memotivasi diri mereka sendiri untuk belajar mandiri, jauh lebih tinggi di Indonesia dibandingkan rata-rata negara OECD,” jelas Andreas.

Andreas melihat masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia melalui reformasi yang saat ini sedang terus diupayakan. Karena transformasi berada di jalur yang benar, kolaborasi yang ditingkatkan diperlukan untuk memastikan kelanjutan gerakan transformatif. “Saya yakin Merdeka Belajar menempatkan Indonesia pada jalur yang menjanjikan untuk perbaikan lebih lanjut,” tegas Andreas.

Lebih lanjut Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menjelaskan sejak tahun 2000 Indonesia mengikuti program PISA secara sukarela. “Keikutsertaan dalam PISA menunjukkan komitmen Kemendikbudristek untuk menggunakan data kualitas pembelajaran dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan. Dengan mengikuti PISA, kita bisa memantau kondisi pendidikan kita secara longitudinal sejak 2000, dan membandingkan dengan negara-negara lain,” tutur Anindito.

Jika dikaitkan dengan kebijakan kurikulum, Anindito menjelaskan bahwa sampel PISA 2022 diambil sebelum Kurikulum Merdeka diterapkan secara luas. “Pada 2021 Kurikulum Merdeka baru diterapkan terbatas sebagai prototipe di 3000-an sekolah. Baru pada Agustus 2022 ada cukup banyak sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka secara sukarela. Survei PISA sendiri dilaksanakan Mei-Juni 2022, sebelum penerapan Kurikulum Merdeka secara luas. Jadi sampel PISA 2022 tidak mencakup sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, sehingga hasilnya tidak bisa dipakai mengukur dampak implementasi Kurikulum Merdeka,” jelas Anindito.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar