Category Archives: Siaran Pers

Pendaftaran TKA Sudah Dibuka, Kepala BSKAP: Sarana Kenali Potensi dan Pengembangan Akademik Siswa

Jakarta, 26 Agustus 2025 – Pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) murid kelas 12, resmi dibuka mulai hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025. TKA merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan sekaligus menyediakan tolak ukur kompetensi akademik yang setara dan adil bagi seluruh peserta. Meskipun TKA tidak diwajibkan dan tidak menjadi syarat kelulusan, informasi dari hasil TKA bermanfaat bagi murid untuk mengetahui capaian kemampuan akademiknya melalui asesmen yang terstandar dari pemerintah.

“Tes Kemampuan Akademik tidak hanya menjadi alat seleksi, tetapi juga sarana untuk mengenali potensi diri dan merancang pengembangan akademik secara lebih tepat,” ujar Kepala Badan Standard, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin,

Pada proses pendaftaran TKA, murid mengonfirmasi berpartisipasi dalam TKA serta menentukan mata pelajaran pilihan yang akan ditempuh. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah merilis Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 102 Tahun 2025 tentang Mata Pelajaran Pendukung Program Studi dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. Keputusan menteri ini diharapkan menjadi salah satu rujukan dalam menentukan mata pelajaran pilihan di TKA.

Adapun jadwal pendaftaran dan pelaksanaannya sebagai berikut. Pendaftaran telah dibuka sejak 24 Agustus 2025 s.d. 5 Oktober 2025 melalui laman resmi https://tka.kemendikdasmen.go.id. Tes dilaksanakan pada 1 s.d. 9 November 2025. Sementara itu, hasilnya akan diumumkan pada Januari 2026. Kemendikdasmen menjamin, tidak ada pungutan biaya dalam bentuk apapun dalam proses pendaftaran karena seluruh pelaksanaan TKA ditanggung pemerintah.

Tahapan prosedur pendaftaran adalah 1) murid melalui operator pendataan di satuan pendidikan melakukan pendaftaran melalui situs resmi https://tka.kemendikdasmen.go.id, 2) murid mengisi formulir pendaftaran dengan ditandatangani murid bersama orang tua.

Sebagai tindak lanjut, Toni Toharudin mengimbau agar satuan pendidikan mengarahkan para murid untuk mempersiapkan diri dengan mempelajari materi TKA yang telah disediakan oleh Kemendikdasmen melalui laman Rumah Pendidikan dan mencoba soal yang dapat diakses melalui Ayo Coba TKA.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Penyaluran Mulai Dilakukan, Seluruh Sekolah Akan Mendapatkan Program Digitalisasi Sesuai Asas Keadilan dan Pemerataan

Jakarta, 22 Agustus 2025 – Berangkat dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) berkomitmen untuk melaksanakan instruksi tersebut dengan sebaik-baiknya. Program ini dirancang untuk mendorong pemerataan kualitas pendidikan berbasis teknologi, sekaligus memperkuat ekosistem pembelajaran berbasis digital yang menyeluruh dan inklusif.

Pemerataan kualitas pendidikan berbasis teknologi itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2025, di SDN Cimpahpar 5, Bogor, Jawa Barat. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk menyediakan layar televisi di seluruh sekolah Indonesia.

“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah. Kita akan taruh layar-layar televisi di setiap sekolah kita. Di situ kita bisa memberi materi pelajaran yang terbaik, dan ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah, apalagi di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah terluar, ataupun di daerah-daerah kota yang mengalami kesulitan mendapat bahan atau guru yang ahli di bidang-bidang tertentu,” kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto juga menargetkan dalam satu tahun ke depan, seluruh sekolah di Indonesia mempunyai layar televisi atau Interactive Flat Panel (IFP) untuk pembelajaran digital. Dengan demikian, hal ini akan membantu sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil, mendapatkan materi belajar yang berkualitas.

Dalam pelaksanaannya, digitalisasi pembelajaran dikuatkan dengan penyediaan perangkat media seperti IFP, laptop, media penyimpanan konten pembelajaran (external HDD), dan lainnya. Tahun ini, sekolah sasaran yang akan menerima perangkat media yang telah terinstall konten pembelajaran sebanyak 288.865 sekolah, dan hingga bulan Agustus ini sudah berlangsung pengiriman untuk tahap 1.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, mengatakan bahwa digitalisasi pembelajaran yang berangkat dari Instruksi Presiden merupakan media untuk membangun ekosistem digital classroom dan pembelajaran berbasis teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Sekolah-sekolah yang menerima IFP juga kita latih dalam bentuk bimbingan teknis agar optimal dalam penggunaan fitur-fitur yang ada,” kata Dirjen Gogot.

Sesuai rencana, tambah Dirjen Gogot, perangkat media itu akan dikirim ke sekolah sasaran di seluruh Indonesia. Kemendikdasmen berkomitmen melaksanakan Inpres tersebut, merealisasikan program ini sebaik-baiknya dengan menyalurkan IFP ke seluruh sekolah baik negeri maupun swasta.

“Selain proses pengiriman tahap 1 sedang berlangsung, kami juga terus melakukan konfirmasi kepada sekolah sekolah penerima terkait kesiapan mereka sebelum dilakukan pengiriman. Sehingga program digitalisasi ini tepat sasaran dan benar benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pendidikan,” ujar Gogot.

Terakhir, Gogot mengajak masyarakat bersama sama-sama mengawal program ini untuk tepat sasaran, demi mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Kemendikdasmen Gandeng Semua Mitra Pendidikan untuk Implementasi Program Prioritas

Jakarta, 18 Agustus 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Partisipasi tersebut diwujudkan dalam bentuk kerja sama program prioritas Kemendikdasmen, antara lain penguatan pendidikan karakter, revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), revitalisasi satuan pendidikan, termasuk dalam peningkatan implementasi pembelajaran mendalam (PM), koding dan kecerdasan artifisial (KA).

Sebagai wujud partisipasi semesta, pada bulan Juni 2025 lalu, Kemendikdasmen telah menggandeng berbagai mitra kerjasama seperti Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Himpunan Sekolah dan Madrasah – Islam Nusantara, Majelis Dikdasmen dan PNF, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), INOVASI, Perkumpulan Ruang Belajar Aqil, Kelompok Kompas Gramedia, The SMERU Research Institute, UNESCO, UNICEF, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, dan Perguruan Tinggi serta yayasan kelembagaan pendidikan lainnya. Dalam rangka percepatan implementasi, semua organisasi pendidikan tersebut bersepakat untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam menyelaraskan program pendidikan.

Tindak lanjut dari kerja sama tersebut salah satunya adalah pelaksanaan bimbingan teknis penguatan pendidikan karakter, PM, koding dan KA. Di semester kedua ini kerja sama tersebut sudah mulai dilaksanakan dengan mitra kerja sama untuk beberapa sekolah-sekolah sasaran secara bertahap.

Secara berkala semua mitra yang berkomitmen dan telah menyusun rencana tindak lanjut akan difasilitasi oleh Kemendikdasmen. Ruang lingkup kerjasama tersebut bukan hanya sebatas PM, KA/koding, namun juga program penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Revitalisasi Sekolah, Digitalisasi Pembelajaran, Penguatan UKS, dan sebagainya. Komitmen ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Bimbingan Teknis seperti di Jawa Tengah merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama di atas. Kesiapan sekolah sasaran dan usulan tindak lanjut yang telah diajukan Majelis Dikdasmen PP
Muhammadiyah menjadi dasar implementasi Bimbingan Teknis tersebut. Adapun rencana kerjasama bimbingan teknis dengan mitra penyelenggara pendidikan lainnya akan segera dilaksanakan secara bertahap, termasuk tentunya sekolah negeri dengan berbagai skema pendanaan termasuk melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto menyampaikan bahwa Ditjen PAUD Dasmen telah menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra pendidikan. Semua organisasi pendidikan yang memiliki program yang sejalan dengan program prioritas Ditjen Paudasmen sudah diundang untuk melakukan penyelarasan program.

“Mitra yang telah di undang diberikan kesempatan untuk mengusulkan program Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sesuai dengan program prioritas Kemendikdasmen. Usulan tersebut akan tindaklanjuti berbasis kesiapan mitra dan usulan yang sudah masuk. Selanjutnya, Ditjen PAUD Dasmen akan melakukan rapat koordinasi guna memastikan semua mitra mendapatkan kesempatan yang sama, yang belum memperoleh undangan pada kegiatan bimtek pada bulan ini akan difasilitasi pada kegiatan
bimbingan teknis berikutnya,” ujar Dirjen Gogot.

Lebih lanjut, program PM, KA/Koding ini merupakan program yang berkelanjutan yang ditargetkan kepada 45 ribu sekolah di seluruh Indonesia yang merupakan penerima BOS Kinerja dan BOS reguler
dengan jumlah siswa besar. Program tersebut tidak hanya berhenti di tahun ini, namun di tahun 2025 merupakan awal mula penerapan PM, KA/koding.

Pada Agustus 2025, Kemendikdasmen melalui Ditjen PAUD Dasmen juga berencana mengundang kembali 70 lembaga mitra kerja sama tahap 2 untuk menyusun tindak lanjut bimbingan teknis berbagai program prioritas Kemendikdasmen. Ditjen PAUD Dasmen senantiasa terbuka atas partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan mitra pendidikan untuk bersama-sama mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Kolaborasi Kemendikdasmen dan Seruni Gelar Festival Anak Indonesia Hebat

Siaran Pers
Nomor: 373/sipers/A6/VII/2025

Jakarta, 22 Juli 2025 – Anak-anak adalah masa depan bangsa. Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional 2025, bersama Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih menyelenggarakan Festival Anak Indonesia Hebat di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Festival ini menjadi bentuk partisipasi semesta dalam merayakan dan mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh guna mewujudkan Generasi Emas 2045.
 
Festival Anak Indonesia Hebat menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk tampil, bermain, dan belajar bersama dalam suasana yang menyenangkan. Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga Pembina SERUNI, Selvi Gibran Rakabuming, hadir memberikan semangat kepada ratusan anak yang datang dengan penuh keceriaan dan antusiasme. Ia menyampaikan harapannya agar seluruh anak Indonesia berani bermimpi besar dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung.
 
“Anak-anak semua adalah generasi penerus yang sangat penting untuk kemajuan Indonesia ke depannya. Mungkin nanti 5 sampai 20 tahun ke depan, anak-anak ini yang akan menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia,” ujarnya di Jakarta, pada Selasa (22/7).
 
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya peran lingkungan terdekat—orang tua, guru, dan pendamping—dalam membimbing dan memberi contoh yang baik bagi anak-anak. Ia mengajak seluruh pihak untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman demi tumbuh kembang anak yang optimal.
 
“Dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan inovasi, kita akan mampu mendukung tumbuh kembang anak-anak secara optimal, guna mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto menjadikan Indonesia sebagai negara maju menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula peneguhan komitmen lintas kementerian/lembaga dalam mendukung pemenuhan lima klaster perlindungan anak. Komitmen ini menegaskan pentingnya sinergi untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, termasuk mematuhi kode etik keselamatan anak.
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar sebagai kegiatan seremonial. Lebih dari itu, momentum ini harus menjadi pengingat akan pentingnya komitmen bersama dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang hebat.
 
“Tugas kita para orang tua dan pendidik adalah mendampingi, memberikan harapan, dan berusaha agar mereka tetap tumbuh dengan ceria. Mereka pun memiliki kesempatan untuk mencapai cita-cita yang mulia bagi diri mereka sendiri, serta optimisme dan harapan untuk masa depan yang gemilang,” ujar Menteri Mu’ti.
 
Ibu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Masmidah Abdul Mu’ti, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 2 Pengasuhan dan Pendidikan Karakter di SERUNI, menguraikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk 1) menguatkan komitmen dari seluruh ekosistem peduli anak dalam mendukung terwujudnya generasi Indonesia Emas; 2) mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam upaya pemenuhan hak anak; 3) menyediakan wadah belajar dan berjejaring bagi ekosistem peduli anak; serta 4) memberikan apresiasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan, atas kontribusinya dalam mempersembahkan karya untuk anak-anak Indonesia.
 
“Semoga festival ini membawa manfaat yang besar, khususnya bagi anak-anak Indonesia,” ungkap Masmidah.
 
Festival Anak Indonesia Hebat dihadiri oleh 657 peserta yang terdiri dari murid jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan PKBM; unsur kementerian/lembaga yang terkait dengan lima klaster perlindungan anak; Dharma Wanita Persatuan (DWP); mitra pendidikan; dan komunitas.
 
Berbagai aktivitas edukatif dan menyenangkan turut mewarnai festival ini, mulai dari sesi bermain dan bereksperimen bersama Ibu SERUNI, pameran dan lokakarya pendidikan, hingga pemberian apresiasi untuk aksi Ilmuwan Cilik dan Mentas PAUDPEDIA. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan KIDOS Band, grup musik anak dari MyDoremi Musical Garden, yang mewakili semangat kreatif dan percaya diri dari anak-anak Indonesia.
 
Festival Anak Indonesia Hebat bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat bahwa suara dan mimpi anak-anak adalah masa depan Indonesia. Dengan dukungan nyata dari semua pihak, anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berani bermimpi. Selamat Hari Anak Nasional!

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Kemendikdasmen dan SEAMEO Finalisasi Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di ASEAN

Siaran Pers
Nomor: 218/sipers/A6/V/2025

Jakarta, 15 Mei 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah bersama Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) menginisiasi penyusunan Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di Asia Tenggara (Roadmap for Early Childhood Care and Education/ECCE in Southeast Asia) yang merupakan kerangka strategis untuk memperkuat sistem pendidikan dan pengasuhan anak usia dini di kawasan ASEAN.

Peta jalan ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat penting, karena menyangkut masa depan anak-anak usia dini di kawasan Asia Tenggara. Anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa, sehingga kualitas intervensi yang diberikan pada usia dini akan menentukan arah pembangunan sumber daya manusia ke depannya. Penyusunan peta jalan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) yang disepakati 11 menteri pendidikan negara anggota ASEAN pada tahun 2023 lalu di Jakarta.

“Secara khusus, kami akan fokus pada penguatan aspek digitalisasi pembelajaran di pendidikan anak usia dini, serta integrasinya dengan sistem pendanaan yang ada, seperti Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD. Hal ini penting agar layanan PAUD dapat menjangkau lebih banyak anak dan dilakukan secara efektif,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Finalisasi Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di Asia Tenggara di Jakarta, Kamis (15/5).

Dirjen Gogot juga menekankan bahwa peta jalan ini tidak boleh hanya menjadi dokumen formalitas atau simbolis belaka, melainkan harus menjadi acuan nyata bagi seluruh program-program yang dikembangkan di lingkungan Kemendikdasmen. “Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap inisiatif yang diluncurkan tidak berjalan secara parsial, melainkan terintegrasi dalam satu kerangka yang utuh dan saling mendukung,” tambahnya.

Untuk itu, Gogot menyoroti pentingnya dukungan agar indikator-indikator yang tertuang dalam peta jalan ini bersifat konkret, terukur, dan dapat dipantau secara rutin. “Dengan pelaporan yang transparan dan berbasis data, kita dapat menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemimpin inisiatif ini di ASEAN, sekaligus memastikan bahwa implementasinya berdampak nyata di lapangan,” ucap Gogot.

“Pendekatan yang diadopsi dalam peta jalan ini juga sejalan dengan program-program strategis SEAMEO, khususnya tujuh area strategis yang sangat relevan. Kami di direktorat jenderal siap mendukung dari sisi penyediaan data, teknologi, serta fasilitasi koordinasi lintas sektor yang diperlukan dalam pelaksanaan kebijakan ini,” imbuh Gogot.

Peningkatan Kualitas Layanan PAUD ASEAN

Dokumen peta jalan ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Sekretariat ASEAN yang bekerja sama dengan lembaga regional seperti SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization), serta sejumah organisasi global seperti UNESCO, UNICEF, dan mitra nasional.

“Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini di ASEAN merupakan dokumen untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di kawasan Asia Tenggara. Tujuan pembuatan peta jalan ini untuk meningkatkan akses dan kualitas PAUD di kawasan ASEAN melalui perencanaan, pemantauan, dan evaluasi yang tepat,” ujar Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Indriyani.

Disampaikan oleh Vina bahwa fokus yang dikembangkan melalui peta jalan ini adalah penyediaan pendidikan anak usia dini berkualitas yang inklusif, dengan proses transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan, adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Pengembangan peta jalan ini dilakukan dengan melibatkan para ahli dan praktisi pendidikan anak usia dini dari berbagai negara anggota. Implementasi peta jalan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan PAUD di kawasan ASEAN, serta mempercepat transformasi PAUD di ASEAN yang memiliki keberagaman mutu dan layanan.

Lanjutan dari SEA PD on ECCE

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah, mengatakan bahwa penyusunan Peta Jalan Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) yang diselenggarakan pada tahun 2023 lalu.

SEA PD menjadi momen bersejarah lahirnya deklarasi pertama mengenai pendidikan anak usia dini di kawasan Asia Tenggara, di bawah kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Deklarasi ini dituangkan dan disepakati oleh para pemimpin negara ASEAN melalui ASEAN Leaders’ Declaration on ECCE pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 lalu.

Sebagai bentuk kepercayaan, Sekretariat ASEAN telah memberikan mandat kepada Indonesia untuk memimpin penyusunan peta jalan ini, yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

“Peta jalan ini diharapkan selaras dengan ASEAN Leaders’ Declaration on Early Childhood Care and Education (ECCE) 2023, serta menjadi panduan strategis yang dapat memperkuat kerja sama kawasan dalam mewujudkan layanan pendidikan dan pengasuhan anak usia dini yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan,” ujar Nia.

Direktorat PAUD berharap kebijakan pemerintah Indonesia di bidang PAUD dapat semakin direkognisi di tingkat regional dan menjadi patokan bagi negara-negara Asia Tenggara dalam menyusun dan mengembangkan kebijakan serupa di negaranya masing-masing.

“Perlu kami sampaikan pula bahwa beberapa kebijakan nasional telah sejalan dengan amanat ASEAN Leaders’ Declaration dan menjadi landasan penting dalam penyusunan peta jalan ini. Salah satu di antaranya adalah kebijakan wajib belajar satu tahun prasekolah, yang saat ini sedang dalam proses finalisasi grand design-nya oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” urai Nia.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Dorong Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini, Kemendikdasmen Gelar Program Aksi Ilmuan Cilik

Siaran Pers
Nomor: 156/sipers/A6/IV/2025

Jakarta, 15 April 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar webinar bertajuk “Aksi Ilmuwan Cilik: Membangun Kemampuan Berpikir Ilmiah pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Bermain yang Menggembirakan” pada Selasa (15/4).

Kegiatan ini menjadi bagian dari menyemarakkan Hari Anak Nasional 2025 dan bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir ilmiah pada anak usia dini melalui kegiatan bermain yang menggembirakan, sekaligus menumbuhkan minat dan bakat anak dalam bidang Sains, Technology, Engineering, Art, Mathematics (STEAM) sehingga mendukung kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTs) anak usia dini.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, pada kesempatan ini menekankan bahwa tiga tiga kunci yang perlu dijadikan acuan di dalam mempraktikkan pembelajaran mendalam (deep learning), yakni pembelajaran yang menggembirakan (joyful), bermakna (meaningful), dan penuh perhatian (mindful) agar para siswa dapat belajar secara optimal sesuai dengan perkembangan psikologis dan minatnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana cara menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada anak-anak usia dini dengan tetap memperhatikan fitrah anak-anak yang suka bermain. Ia mengingatkan agar setiap kegiatan yang dirancang harus sesuai dengan bakat, potensi, minat, serta perkembangan psikologis anak-anak.

“Secanggih apa pun yang akan kita rancang untuk anak-anak, terutama anak PAUD, harus dipastikan sesuai dengan bakat, potensi, dan minat mereka serta perkembangan psikologis anak-anak kita,” tegasnya melalui YouTube PAUDPEDIA, Selasa (15/4).

Webinar ini turut dihadiri oleh Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah; Kepala Satuan TK Haraki Pre-School, Eka Nurmala Annisa; serta Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta (PGPAUD UNJ), Azizah Muis.

Direktur PAUD, Nia Nurhasanah, menyampaikan bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan perlu terus diasah menjadi karakter hingga dewasa. Pendekatan sains dilakukan melalui proses mengamati objek, mencari tahu, dan menyampaikan pendapat berdasarkan pemikiran anak yang mana perlu diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. hingga dapat menumbuhkan karakter ilmuwan cilik pada anak-anak.

Ilmuwan cilik perlu dikembangkan karena dapat menanamkan pemikiran inovatif sejak dini yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan kapasitas inovasi dan juga teknologi pada masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan konsep-konsep sains dan teknologi secara sederhana.

“Pengenalan sains pada anak usia dini bukan semata-mata mempelajari konten, tetapi juga menumbuhkan sikap kritis, rasa ingin tahu, ketelitian, eksplorasi, serta berpikir teratur dan sistematis melalui eksperimen yang menyenangkan,” ujar Nia Nurhasanah.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis eksperimen, anak-anak dibantu menjadi calon inovator yang siap berkontribusi pada kemajuan bangsa. Program ini diharapkan tidak hanya mendukung perkembangan kognitif anak, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran global mereka sejak dini.

Dalam paparannya, Eka Nurmala Annisa menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu alami yang perlu terus dikembangkan. Kegiatan pembelajaran harus dirancang dengan pendekatan sains, di mana anak-anak mengamati objek, mencari tahu, dan membuat pendapat berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Proses ini tidak hanya menumbuhkan karakter ilmuwan cilik, tetapi juga sikap ilmiah seperti berpikir kritis, teliti, dan eksploratif.

Azizah Muis mengajak pendidik untuk mendokumentasikan praktik pembelajaran, baik dalam bentuk video maupun modul ajar yang sesuai dengan tema utama “Cintai Bumi Demi Masa Depan Indonesia Emas”. Setiap satuan PAUD hanya boleh mengirimkan satu karya yang melibatkan peserta didik usia 3–6 tahun dan dilakukan minimal dalam 5 kali pertemuan. Karya yang dikirim harus orisinal, didukung dokumen administratif seperti surat pernyataan, persetujuan orang tua, dan identitas satuan PAUD. Pengumpulan karya dilakukan pada 5–24 Mei 2025, lalu hasil yang terpilih akan mendapatkan penghargaan serta didaftarkan hak ciptanya oleh kementerian.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Kemendikdasmen Pantau Persiapan Pelaksanaan SPMB 2025 di Seluruh Indonesia

Siaran Pers
No. 133/sipers/A6/III/2025

Jakarta, 21 Maret 2025 – Dalam rangka memastikan kelancaran pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Pauddasmen) mengadakan Pemantauan Kesiapan SPMB 2025. Acara yang dilaksanakan secara hybrid dan berpusat di Lantai 3 Gedung C Komplek Kemendikdasmen Cipete Jakarta Selatan, ini dihadiri seluruh pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan seluruh Kepala Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP), beserta Tim SPMB seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Pauddasmen, Gogot Suharwoto mengatakan bahwa Pemantauan Kesiapan SPMB 2025 bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian persiapan pelaksanaan SPMB di daerah, dan memastikan semua pemerintah daerah telah siap melaksanakan SPMB dengan lancar, transparan, inklusif, dan membuka keadilan bagi semua peserta didik di seluruh wilayah Indonesia.

“Mitigasi menjadi kunci dalam pelaksanaan SPMB. Ini sudah diarahkan berkali-kali. Setiap pemimpin harus punya manajemen risiko. Lihat secara saksama indikasi apa yang timbul setelah ada penyampaian informasi mengenai SPMB,” tegas Gogot.

Dirjen Gogot juga mengingatkan kepada seluruh tim agar dapat memastikan bahwa SPMB dapat menjangkau masyarakat luas. “Kita juga harus memastikan program-program kita itu reach out sampai ke masyarakat,” lanjutnya seraya mendorong agar semua pihak terkait dapat saling menjaga agar arus komunikasi selama pelaksanaan SPMB, dan melakukan mitigasi bersama.

Berdasarkan pemantauan, sebagian besar pemerintah daerah telah menunjukkan kemajuan dalam persiapan SPMB, termasuk pemetaan wali wilayah, pengisian data PIC (person in charge) dinas pendidikan, serta penyusunan draf petunjuk teknis. Meski demikian masih ditemukan beberapa pemerintah daerah yang masih dalam tahap penyempurnaan, khususnya terkait dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan sekolah swasta, serta penetapan metode pelaksanaan SPMB di jenjang pendidikan yang berbeda.

Selama Kegiatan Pemantauan Kesiapan SPMB 2025, para peserta melaporkan perkembangan persiapan SPMB dan berdiskusi tentang cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam persiapan SPMB. Kemendikdasmen juga telah menyiapkan berbagai bahan dan materi terkait kebijakan SPMB 2025, yang dapat dipelajari oleh seluruh BB/BPMP untuk memastikan keseragaman dan kualitas dalam pelaksanaannya. Selain itu, layanan helpdesk juga akan tersedia untuk memberikan dukungan langsung kepada pemerintah daerah yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut dalam proses ini.

Dengan adanya kegiatan pemantauan ini, Kemendikdasmen berharap seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SPMB 2025 dapat bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan proses penerimaan peserta didik yang berkeadilan untuk semua, secara efektif, efisien, dan transparan.

Sistem Penerimaan Murid Baru Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025

SPMB adalah keseluruhan rangkaian komponen penerimaan murid yang saling berkaitan dalam mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua. SPMB ini merupakan kebijakan baru yang menggantikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). SPMB memastikan setiap murid mendapatkan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdekat dengan domisili/tempat tinggalnya melalui pendekatan rayon. SPMB juga mengakomodasi kelompok masyarakat kurang mampu dan kebutuhan spesifik daerah.

Mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu`ti, pada Taklimat Media SPMB 2025 bahwa SPMB menerapkan prinsip inklusif dan berkeadilan agar semua anak Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, baik di sekolah negeri maupun swasta. SPMB tidak berlaku di wilayah 3T karena keterbatasan akses sekolah. Dalam sistem baru, siswa diprioritaskan untuk bersekolah di sekolah terdekat, termasuk lintas provinsi jika lebih memungkinkan. SMA menerapkan sistem rayonisasi berbasis provinsi, dengan peningkatan kuota jalur prestasi dan penambahan jalur kepemimpinan selain jalur rapor, olahraga, dan seni.

Pelaksanaan SPMB mulai tahun 2025 mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 Tentang Sistem Penerimaan Murid Baru. Dengan demikian, peraturan sebelumnya resmi dicabut dan tidak berlaku.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.dikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: dikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikasmenRamah

Kemendikdasmen Terapkan Ijazah Elektronik dan Cetak Mandiri untuk Sekolah Mulai Tahun 2025

Siaran Pers
No. 55/sipers/A6/II/2025

Jakarta, 7 Februari 2025 – Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2024 tentang Ijazah Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, penerbitan ijazah harus memenuhi tiga prinsip utama yaitu validitas, akurasi, dan legalitas. Namun setiap tahun masih terdapat kendala dalam pelaksanaanya karena sistem penerbitan ijazah terus diperbaiki.

Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong transformasi digital, salah satunya penerapan ijazah elektronik. Langkah ini bertujuan memastikan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan, sehingga peserta didik menerima ijazah yang sah sesuai standar terbaru.

“Inisiatif yang sedang dikembangkan adalah penerapan ijazah elektronik yaitu digitalisasi ijazah untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah. Melalui digitalisasi ini diharapkan proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan,” ujar Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, dalam Sosialisasi Ijazah SMA Tahun Ajaran 2024/2025 yang berlangsung pada Rabu (5/2), dan disiarkan melalui Youtube Direktorat SMA.

Langkah ini memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam proses penerbitan ijazah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam distribusinya. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya satuan pendidikan yang telah terakreditasi yang berhak menerbitkan ijazah. Satuan pendidikan yang belum terakreditasi tidak memiliki wewenang tersebut.

Selain itu, Winner Jihad Akbar, menekankan pentingnya digitalisasi ijazah. Ia menyatakan bahwa penerapan ijazah elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah. Melalui digitalisasi ini, proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan diharapkan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan.

Selanjutnya, selaku Penyusun Materi Hukum dan Perundang-undangan, Xarisman Wijaya Simanjuntak, menyoroti perubahan signifikan dalam regulasi penerbitan ijazah dengan adanya Permendikbudristek Nomor 58 Tahun 2024.

“Sebelumnya, Permendikbud Nomor 14 Tahun 2017 belum secara eksplisit mengatur prinsip umum penerbitan ijazah. Namun, regulasi terbaru ini telah menetapkan tiga prinsip utama, yaitu validitas, akurasi, dan legalitas. Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa ijazah yang diterbitkan memiliki keabsahan hukum yang kuat serta meminimalkan risiko kesalahan administrasi,” ujar Xarisman.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Data Pendidikan, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, L. Manik Mustikohendro, menekankan pentingnya pembangunan data induk ijazah sebagai bagian dari data induk pendidikan. “Data induk ijazah merupakan subset dari data induk pendidikan, sehingga perlu strategi yang jelas dalam pengelolaannya. Salah satu poin krusial adalah membangun mekanisme tata kelola data induk ijazah yang terstruktur dan terintegrasi, sehingga dapat memastikan keakuratan serta validitas dokumen kelulusan,” paparnya.

Ia juga menambahkan bahwa strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan meminimalkan potensi kesalahan dalam penerbitan ijazah. Dengan adanya peraturan dan inisiatif ini, diharapkan proses penerbitan ijazah di Indonesia akan menjadi lebih efisien, aman, dan sesuai dengan standar terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman:
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#PendidikanBermutuUntukSemua
#KemendikasmenRamah

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membentuk Generasi Berkarakter

Siaran Pers
No. 657/sipers/A6/XII/2024

Jakarta, 27 Desember 2024 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebuah inisiatif strategis untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, yang merupakan bagian dari Asta Cita ke-4 dalam visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, di Jakarta, pada Jumat (27/12). Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.

Peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045. Gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.

Melalui implementasi kebiasaan-kebiasaan ini, Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan wujud nyata dari komitmen Kemendikdasmen dalam mengembangkan sistem pendidikan nasional yang berorientasi pada penguatan karakter bangsa. Dengan menanamkan delapan karakter utama bangsa—religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat—Kemendikdasmen percaya bahwa pembangunan SDM berkualitas harus dimulai dari penanaman nilai-nilai luhur pada anak-anak sejak dini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. “Dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini, kami berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual,” ujarnya.

Mendikdasmen menambahkan, bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut mencerminkan tradisi dan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berakar kuat pada budaya dan agama. “Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat, tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungannya,” terang Mendikdasmen.

Lebih lanjut, Menteri Mu’ti menjelaskan peran penting para pemangku kepentingan dalam mendukung gerakan ini. “Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional Indonesia yang positif, seperti bermain bersama teman sebaya, mengurangi ketergantungan pada gawai, dan membangun kebiasaan bangun pagi untuk memulai hari dengan produktif. Ini adalah tanggung jawab kita bersama-keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Bahkan, kami mengundang tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif dalam membimbing generasi muda kita.”

Program Pendukung: Senam dan Lagu Anak Indonesia Hebat

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Kemendikdasmen juga memperkenalkan Senam Anak Indonesia Hebat dan Album Lagu Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Senam ini dirancang untuk meningkatkan kebugaran anak-anak, sementara lagu-lagu tersebut bertujuan mengedukasi sekaligus menginspirasi generasi muda melalui media yang kreatif dan menyenangkan.

Dalam acara peluncuran ini, Kemendikdasmen juga memberikan penghargaan kepada para pemenang program Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (KELANA), sebuah kompetisi yang melibatkan lebih dari 1.936 peserta dari seluruh Indonesia. Program ini merupakan salah satu langkah konkret untuk mendukung kreativitas anak-anak Indonesia sekaligus mempromosikan nilai-nilai kebangsaan.

Kolaborasi Multi-Sektor untuk Kesuksesan Gerakan

Kesuksesan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, serta organisasi masyarakat. Dukungan dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan perlindungan anak menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam laporannya menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam pelaksanaan program ini. “Kami menyadari bahwa membangun generasi emas Indonesia memerlukan dukungan dari semua pihak. Sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan media adalah elemen penting dalam memastikan keberhasilan gerakan ini,” ujar Suharti.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan menjadi fondasi dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global. Dengan nilai-nilai karakter yang kuat, generasi ini diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berdaya saing di tahun 2045.

Kemendikdasmen mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan gerakan ini dan bersama-sama mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang erat, langkah ini akan menjadi pijakan penting menuju masa depan yang gemilang.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

Sinergi Kemendikdasmen dan Pemda Guna Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan

Siaran Pers
No. 547/sipers/A6/XI/2024

Jakarta, 11 November 2024 – Dalam rangka mendukung Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, yaitu memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan perluasan akses pendidikan nasional, melalui kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan rekrutmen Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk itu, Kemendikdasmen menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, (11/11).

“Satu hal yang ingin kami tekankan pada kesempatan ini, sesuai dengan visi Kemendikdasmen yang mengacu kepada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Program Asta Cita, kami berusaha untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu untuk semua,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutannya.

Pak Menteri Abdul Mu’ti menuturkan bahwa acara ini, dimaksudkan sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kinerja atas kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kebijakan PPDB merupakan pintu masuk peserta didik sebelum mengenyam pendidikan pada satuan pendidikan. Saat ini, PPDB masih memerlukan penyempurnaan untuk memastikan akses yang setara dan berkeadilan, menjaga kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas satuan pendidikan negeri dan swasta, serta memiliki tata kelola yang berintegritas.

“Zonasi menjadi kebijakan strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan bermutu, yang tidak jauh dari tempat tinggal. Selain itu, dengan zonasi, satu kelas terdiri atas murid-murid dari berbagai kelas sosial juga dimaksudkan agar terjadi proses integrasi sosial di antara para murid di lingkungan atau wilayah tertentu,” jelas Abdul Mu’ti.

Ia juga menyampaikan bahwa terdapat dua aspek penting mewujudkannya, yaitu berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menjadi landasan konstisional dalam melaksanakan tugas dan amanahnya sebagai Menteri Kemendikdasmen dan aspek-aspek strategis yang berkaitan dengan kebijakan yang dilaksanakan di masyarakat.

“Persoalan yang berkaitan dengan PPDB, Zonasi, dan PPPK merupakan wilayah strategis untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan yang bemutu,” kata Abdul Mu’ti.

Sementara itu, rekrutmen guru PPPK dibutuhkan untuk memastikan layanan pendidikan terus berjalan dan memenuhi standar mutu di seluruh Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan guru. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus merekrut guru ASN untuk memenuhi kebutuhan/ kekurangan guru. Di saat yang sama, Kemendikdasmen mendorong pemerintah daerah melakukan pemerataan (redistribusi) guru yang berlebih di satu wilayah ke wilayah lain.

“PPPK juga bagian dari upaya kami bagaimana agar para guru dapat bekerja dengan sebaik-baiknya dalam memberikan layanan pendidikan yang tebaik untuk murid-muridnya,” tambah Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan-masukan yang bermakna dari pengalaman para Kepala Dinas Pendidikan yang berkecimpung langsung dalam melaksanakan dua kebijakan tersebut.

“Ini juga upaya kami, Kemendikdasmen dalam satu bulan dalam mendengar dan menerima masukan dari berbagai pihak sehingga kami mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi yang memungkinkan kita mengambil kebijakan dengan saksama dan bermanfaat untuk semua,” jelas Menteri Abdul Mu’ti.

Rakor ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Ketua Komisi X DPR RI, beserta anggota Komisi X DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pejabat Eselon I Kemendikdasmen, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Laman: Kemdikbud.go.id
Twitter: Twitter.com/kemdikbud_RI
Instagram: Instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
YouTube: KEMENDIKBUD RI